Kementerian Agama Berkepentingan Menjaga NKRI

“Kita sadar bahwa sejak awal kita ini berbeda-beda, Negera ini didirikan diatas berbagai macam perbedaan karenanya jangan sampai kita terpecah-pecah oleh perbedaan. Kita harus terus menggelorakan semangat gotong royong serta persatuan dan kesatuan Indonesia,” Tegas Sutiaji, Wali Kota Malang saat memimpin upacara peringatan hari 10 Nopember 2021 di Balai Kota Malang.

“Perbedaan yang kita miliki ini justru semakin memperkaya dan memperkuat bangsa Indonesia. Seraya mengembangkan toleransi terhadap perbedaan yang ada, dengan berdasar Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda namun tetap satu jua.”lanjutnya.

Indonesia memang tidak diproklamasikan dengan cara instan. Tetapi di balik itu semua, terdapat peran para pahlawan dari waktu ke waktu. “Sering saya sampaikan, bahwa 17 Agustus 1945 itu tidak secara instan diraih. Tetapi dilalui dengan Kebangkitan Nasional tahun 1908, Sumpah Pemuda di tahun 1928. Bahkan, usai kemerdekaan masih ada rong-rongan bangsa lain yang ingin menguasai. Maka dengan gelora Bung Tomo yang hanya dipersenjatai ala kadarnya yaitu bambu runcing, tetapi memiliki senjata hebat berupa semangat, lahirkan Hari Pahlawan. Semangat itulah yang menginspirasi kita semua,” bebernya.

Sementara itu, Muhtar Hazawawi Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang ikut hadir dalalm upacara peringatan 10 Nopember 2021 usai acara menegaskan “Peristiwa 10 Nopember yang sekarang dijadikan hari pahlawan ini merupakan efek dari Resolusi Jihad yang diikrarkan Mbah Hasyim Asy’ari. Karenanya yang harus diingat bahwa negara ini diperjuangkan oleh para agamawan, dipertahankan oleh agamawan. Karenanya kita Kementerian Agama juga berkepentingan menjaga NKRI dengan semangat keberagamaan. Karena negara ini rintisan tokoh-tokoh agama kita. Semua jejaring Kementerian Agama kita dorong untuk menjaga Negara Tercinta ini.” Tegasnya.

Mengomentari ajakan Walikota malang untuk menjadikan semangat, tekad, dan keyakinan pahlawan agar dapat menginspirasi dan menggerakkan semua pihak untuk mengemban misi bersejarah ‘mengalahkan’ musuh bersama yang sesungguhnya, yaitu kemiskinan dan kebodohan dalam arti yang luas, Kepala Kantor Kemenag yang merupakan alumnus UIN Maliki Malang ini menegaskan bahwa Kemenag Kota Malang senantiasa berupaya menserasikan gerak langkahnya dengan pemerintah Kota Malang sesuai dengan tupoksi yang dimiliki. Pesantren. Madrasah Diniyah, TPQ, Madrasah-Madrasah formal swasta maupun negeri, terus kita dorong untuk maju memberantas kebodohan. Program Qoryah Sakinah juga menjadi program unggulan dalam upaya mengentas kemiskinan kelompok miskin perkotaan dengan sekaligus menumbuhkan pemahaman keagamaan yang lebih baik.

Pada kesempatan ini juga dilaksanakan penyerahan penghargaan kepada para veteran dan juga kepada Ketua DPRD Kota Malang, Kapolresta Malang Kota, Dandim 0833 Kota Malang, serta Kajari Kota Malang atas dedikasinya dalam percepatan vaksinasi Covid-19 di Kota Malang

Febrian Taufiq Sholeh

Penulis yang bernama Febrian Taufiq Sholeh ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Kasi PAIS dan Ketua Tim Area Pengawasan.