Dalam rangka membangun standarisasi mutu output Lembaga Pendidikan Quran, Dewan Pengurus Cabang Forum Komunikasi Pendidikan Quran (FKPQ) Kota Malang mengadakan Workshop Penyusunan Kurikulum LPQ Kota Malang. Giat yang diselenggarakan di Pesantren Dzinnuha Sawojajar Malang ini, dihadiri oleh HM. Sholeh, Analis Kebijakan Bagian Kesra Pemerintah Kota Malang dan H. Chandra Achmady, Kasi PD. Pontren Kemenag Kota Malang.
Dalam sambutannya, HM. Sholeh menyatakan bahwa Pemerintah Kota Malang menyambut baik gerakan FKPQ yang berupaya memberikan pendampingan terhadap TPQ untuk menstandarkan kurikulum bagi kejelasan lulusan Taman Pendidikan Quran. "saya berharap kurikulum yang disusun adalah kurikulum yang menyenangkan bagi anak, karena karakter anak yang senang bermain dan bernyanyi, jangan sampai kurikulum yang bagus menjadi membosankan karena cara penyampaian yang tidak baik." tuturnya.
Sementara itu, H. Chandra Achmady, Kasi PD Pontren Kemenag Kota Malang menyarankan agar FKPQ bekerjasama dengan Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam untuk bersama mewujudkan program Tuntas Baca Tulis Qur'an (TBTQ) di Sekolah Dasar, SMP maupun SMA. "nanti sambil pelan-pelan kita berupaya menjadikan baca tulis Quran menjadi persyaratan perpindahan jenjang sekolah sebagaimana di beberapa daerah yang sudah memunculkan perda madin yang mempersyaratkan naik jenjang sekolah harus lulus baca tulis quran." sarannya.
Workshop penyusunan kurikulum ini diawali dengan penyampaian Total Quality Management oleh Dr. Abdul Malik Karim dari Universitas Islam Negeri Maliky Malang. Abdul Malik yang juga Ketua Lembaga Pendidikan al-Maarif PCNU Kabupaten Malang ini menyatakan bahwa dalam konteks pendidikan merupakan sebuah filosofi metodologi tentang perbaikan secara terus menerus, yang dapat memberikan seperangkat alat praktis kepada setiap institusi pendidikan dalam memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan masyarakat, saat ini maupun masa yang akan datang. "dengan alat ukur berbasis TQM ini, kurikulum yang disusun akan memberikan jawaban atas berbagai problematika pendidikan Quran yang ada." jelasnya.
Mengomentari giat yang diselenggarakannya ini, Zain Fuad ketua FKPQ Cabang Malang menyatakan: "penataan kurikulum bagi lembaga perlu diorganisir dalam standar-standar kompetensi agar kelak generasi muslim (santri) tidak hanya pandai membaca Al-Qur'an, tapi para santri juga memiliki pengetahuan yang lebih terstrukrtur dilengkapi dengan target-target ketuntasan, maka kegiatan penyusunan kurikulum bagi LPQ ini perlu dilaksanakan dan diimplementasikan".