BNPT Gandeng Kemenag Malang Raya Perkuat Sinergi Penanggulangan Terorisme

# ZI 2025 - Penguatan Pengawasan

Kota Malang, 2 September 2025 – Upaya menjaga keamanan bangsa dari ancaman terorisme membutuhkan kerja sama yang kokoh lintas sektor. Hal inilah yang menjadi fokus utama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI ketika menggelar forum koordinasi bertajuk “Pembukaan Koordinasi Interoperabilitas Aparatur Pemerintah dalam Penanggulangan Terorisme” di The Alana Hotel, Kota Malang, Rabu (2/9/2025).

Acara ini menghadirkan sekitar 75 peserta yang terdiri dari pegawai Kementerian Agama (Kemenag) se-Malang Raya, perwakilan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Malang, hingga tokoh masyarakat lintas agama. Kehadiran mereka menunjukkan semangat bersama dalam memperkuat sinergi, khususnya dalam menghadapi ancaman radikalisme dan terorisme yang semakin beragam bentuknya.

Turut hadir dalam forum tersebut Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT RI, Wawan Ridwan, S.IK., SH., MH., serta Kepala Kantor Kemenag Kota Malang, Ahmad Shampton, S.HI., M.Ag. Kehadiran dua tokoh ini memberi penegasan bahwa koordinasi bukan sekadar jargon, melainkan langkah nyata untuk memperkuat jaringan kerja sama di tingkat lokal maupun nasional.

Dalam sambutannya, Wawan Ridwan menegaskan bahwa penanggulangan terorisme tidak bisa dilakukan oleh satu pihak saja. Ancaman yang kompleks dan dinamis ini, menurutnya, membutuhkan interoperabilitas, yaitu kemampuan berbagai instansi untuk bekerja sama secara efektif, saling melengkapi, dan tidak berjalan sendiri-sendiri.

“Terorisme adalah ancaman yang tidak hanya menyasar aspek keamanan, tetapi juga menyentuh ranah ideologi, sosial, hingga keagamaan. Karena itu, kita tidak bisa hanya mengandalkan satu lembaga. Kemenag, dengan perannya di tengah masyarakat, memiliki posisi strategis untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama yang mampu menjadi benteng dari radikalisme,” ujar Wawan.

Ia menambahkan, forum ini menjadi ruang penting untuk membangun pemahaman yang sama di antara para peserta. Dengan begitu, ketika muncul potensi ancaman, respons dapat dilakukan dengan cepat, tepat, dan terkoordinasi. “Sinergi adalah kunci utama. Kalau kita solid, maka celah masuknya paham radikal bisa ditekan semaksimal mungkin,” tegasnya.

Kepala Kantor Kemenag Kota Malang, Ahmad Shampton, memberikan apresiasi tinggi atas langkah BNPT yang menggandeng pihaknya dalam forum ini. Menurutnya, Kemenag memiliki mandat moral dan sosial untuk mengawal kehidupan beragama yang rukun, damai, dan moderat.

“Kemenag siap mendukung penuh upaya deradikalisasi dan pencegahan terorisme. Kami percaya pendekatan keagamaan yang moderat bisa menjadi jalan tengah untuk merangkul semua pihak. Melalui penyuluh agama, madrasah, hingga forum lintas iman, kami akan terus menanamkan nilai toleransi dan kebersamaan,” ujar Shampton.

Ia menekankan bahwa sinergi lintas sektor sangat penting, sebab radikalisme sering kali tumbuh di ruang-ruang sosial yang tidak selalu bisa disentuh aparat keamanan. “Di sinilah peran Kemenag hadir, dengan pendekatan yang lebih humanis dan berbasis nilai-nilai agama,” tambahnya.

Kegiatan ini tidak hanya sebatas forum diskusi, melainkan juga menjadi momentum penting untuk menguatkan ketahanan nasional dari lingkup lokal. Malang Raya, dengan keragaman masyarakatnya, dipandang sebagai miniatur Indonesia. Jika harmoni dapat dijaga di wilayah ini, maka akan memberikan kontribusi besar bagi stabilitas nasional.

Selain itu, forum koordinasi ini juga menegaskan bahwa pencegahan terorisme tidak boleh hanya bersifat reaktif, tetapi harus proaktif. Membangun kesadaran sejak dini, memperkuat literasi keagamaan yang moderat, serta menumbuhkan rasa kebangsaan menjadi strategi jangka panjang yang tak kalah penting dari operasi keamanan.

Para peserta forum sepakat bahwa keterlibatan masyarakat adalah elemen kunci. Tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga generasi muda harus dilibatkan secara aktif agar pesan damai dan moderasi beragama dapat tersampaikan dengan lebih luas.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, diharapkan terjalin koordinasi yang lebih solid antara BNPT, Kemenag, dan elemen masyarakat lainnya. Forum ini juga menjadi ruang untuk memperkuat komitmen bersama dalam menjaga bangsa dari ancaman terorisme yang selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

“Ini adalah langkah awal yang penting. Kita harapkan sinergi ini terus berlanjut, tidak berhenti pada forum hari ini, tetapi menjadi bagian dari gerakan bersama menjaga keutuhan NKRI,” pungkas Wawan Ridwan.

Melalui langkah-langkah kolaboratif seperti ini, Malang Raya diharapkan dapat menjadi teladan dalam membangun ketahanan masyarakat terhadap ancaman radikalisme dan terorisme. Dari Malang, semangat kebersamaan ini diharapkan bergema ke seluruh penjuru Indonesia.

(HUMAS Kemenag Kota Malang)

Rudianto

Penulis yang bernama Rudianto ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pengadministrasi Perkantoran.