Rangkaian peringatan Hari Santri di Kota Malang yang sejak bulan September 2022 dikerja barengkan Kemenag Kota Malang, PCNU Kota Malang dan Pemerintah Kota Malang, Selasa (29/11) resmi ditutup dengan gelaran Malang Bersholawat. Giat yang mengundang Majlis Dzikir ar-Ridwan ini dihadiri sejumlah habib, kiai, dan ulama turut
Tercatat, Habib Achmad Jamal bin Toha Baagil, Habib Ali Zainal Abidin bin Segaf Assegaf dari Pekalongan, Habib Ali Zainal Abidin bin Abubakar Al-Hamid dari Malaysia, dan Habib Jindan bin Novel bin Jindan dari Jakarta hadir dalam giat ini menyertai Wali Kota Malang Sutiaji dan Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang KH Dr. Isroqunnajah,M.Ag bersama KH. Muhlis MM, Kasubag TU Kemeang Kota Malang mewakili Kepala Kantor Kemenag Kota Malang tercatat juga hadir dalam giat ini.
Yang istimewa dalam giat ini, disamping menghadirkan hampir 20 lebih majelis dzikir wa al shalawat se Jawa Timur yang tergabung dalam jaringan Al-Wafa wal Adillah, Majelis ini diawali dengan shalawat hadrah dari Banser Ishari Jabung, Kabupaten Malang. Shalawat Ishari yang merupakan budaya asli nusantara dan lahir dari Nahdlatul Ulama ini memang dihadirkan untuk menjaga dan melestarikan seni budaya Islam di bumi arema ini.
Dalam sambutannya, Wali Kota Malang Sutiaji mengucapkan terima kasih atas kehadiran para habib, kiai dan ulama dalam acara Malang Bersholawat. Sutiaji pun memohon doa agar Kota Malang selalu dalam lindungan Allah SWT.
"Baru kali ini Malang didatangi banyak para habaib (cucu) Yang Mulia Rasulullah. Saya penuh keyakinan bahwa hari ini dan seterusnya Malang dalam keberkahan dan kedamaian," ucap Sutiaji disambut teriakan amiin dari ribuan jamaah yang hadir.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Malang itu pun mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran ribuan jamaah yang hadir dari seluruh penjuru wilayah di Indonesia karena turut bersalawat dan berdoa bersama di Stadion Gajayana. "Terima kasih doanya, lantunan salawatnya, serta kehadiran para habaib dan para ulama dan para jamaah sekalian menjadi suatu kehormatan yang sangat berharga bagi kami," ujar Sutiaji.
Shalawat dan mawaidh juga selingi dengan tampilan video sejarah penjuang asli Kota Malang yang mencetuskan bahasa walikan khas malang, KH. Hamid Rusdi, KH. Malik dan Kyai Tamin. Kemenag Kota Malang yang ikut menginisiasi giat ini juga telah mengawali dengan giat Hari Santri dan Hari Pahlawan ini dengan berbagai giat yang pembinaan untuk sesuai tupoksi Kementerian Agama.