Sabtu, 8 Juni 2024 - Kepala Kemenag Kota Malang, Gus Shmapton, yang sedang bertugas sebagai PPIH (Panitia Penyelenggara Ibadah Haji), memberikan pemantapan pra-Armuzna kepada jamaah haji. Acara ini dimaksudkan untuk memastikan kesiapan fisik dan mental jamaah menjelang prosesi Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Dalam pemaparannya, Gus Shmapton menekankan pentingnya menjaga kesehatan selama prosesi haji. Ia mengimbau jamaah untuk tidak sering keluar hotel kecuali ada keperluan yang sangat mendesak. Langkah ini diambil untuk meminimalisir risiko kesehatan dan kelelahan.
Gus Shmapton juga memberikan penjelasan mendetail tentang murur, yaitu cara jamaah lanjut usia, risiko tinggi, dan disabilitas bisa mengikuti prosesi dengan baik. Ia menekankan pentingnya penyesuaian dan bantuan bagi jamaah dengan kondisi khusus ini.
Selain itu, Gus Shmapton menjelaskan hukum mabit (bermalam) di Mina. Menurutnya, jika jamaah tiba sebelum pukul 12 malam, mereka bisa mengikuti pendapat ulama yang menyatakan mabit adalah sunnah, sehingga tidak wajib membayar dam.
Kegiatan ini diawali dengan khotmil Quran, diikuti sesi pemantapan pra-Armuzna, dan ditutup dengan istighatsah. Gus Shmapton berharap, dengan pemantapan ini, jamaah haji Kota Malang dapat menjalani prosesi Armuzna dengan lancar dan khusyuk, serta mendapatkan manfaat maksimal dari ibadah haji mereka.(HUMAS)