Optimalisasi Peran UKS di Madrasah Untuk Tekan Stunting

Dalam rangka optimalisasi usaha kesehatan sekolah di sekolah dan madrasah yang merupakan upaya satuan pendidikan dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan serta meningkatkan kemampuan hidup sehat, dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta derajat kesehatan peserta didik melalui pelaksanaan Trias UKS, Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengadakan Rapat Kerja Usaha Kesehatan Sekolah/madrasah Provinsi Jawa Timur di Hotel Amarta, Kamis (23/6).

Melalui trias UKS yang meliputi kegiatan peningkatan pengetahuan secara intrakurikuler, kokurikuluer dan ekstrakurikuler dan pembiasaan PHBS, upaya pelayanan kesehatan melalui pencegahan penyakit seperti dengan imunisasi/minum obat cacing dan pembinaan lingkungan sekolah sehat dengan melengkapi sarana prasarana PHBS, antara lain air bersih, toilet, tempat cuci tangan, tempat sampah, saluran drainase diharapkan bisa menekan kemungkinan prediksi Indonesia pada tahun 2050 menjadi 4 besar ekonomi dunia dengan tren anak didik ada kecendrungan makanan yg kurang sehat dan kerasukan main hp jg kurang olah raga.
Dr. Mustaqim dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Anak didik di era gadget ini dituntut memiliki skill melalui 4 kopetensi. Empat kopentensi ini meliputi Critical Thinking (Berpikir Kritis) Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpikir secara rasional, Communication (Kemampuan Berkomunikasi), Collaboration (Berkolaborasi) dan Creativity (Kreativitas). Untuk itu UKS harus mampu mengambil peran untuk ikut mengasah anak didik memiliki empat kopentensi ini.
Harapan besar terhadap peran UKS ini, menjadikan Pemerintah daerah harus menyediakan anggaran UKS kalau perlu diusulkan dalam agenda musrenbang. Kenyataannya belum semua Pemda punya komitment penganggaran UKS karenanya Rapat kerja ini diharapkan dapat membuat program kerja UKS dan membuat usulan penganggaran yang bisa dijadikan bahan pertimbangan pemerintah daerah.

UKS disekolah dan madrasah juga harus mempunyai program skrining kesehatan minimal satu kali dalam setahun untuk mengetahui kesehatan siswa. UKS juga harus mampu mendampingi anak didik untuk mendapatkan edukasi berkaitan dengan animea maupun bagaimana menurunkan angka stanting di Indonesia.

Giat yang dihadiri oleh Plt. Kasi Pendma Kemenag Kota Malang, Drs. Muhlis MM ini menghasilkan beberapa rumusan yang akan dimintakan pertimbangan ke pemerintah propinsi maupun pemerintah daerah.

Yunita

Penulis yang bernama Yunita ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Arsiparis.