Monev di MDT ILMAN NAFIAN: Wujud Komitmen terhadap Pendidikan Diniyah Berkualitas

Malang, 4 Juni 2025 — Dalam upaya memastikan kualitas dan keberlanjutan pendidikan diniyah di Kota Malang, Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kementerian Agama Kota Malang kembali melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev), kali ini di Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) ILMAN NAFI’AN yang berlokasi di Kecamatan Sukun, Kota Malang.

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu, 4 Juni 2025 ini dipimpin langsung oleh Kepala Seksi PD Pontren Sukirman, S.Ag., M.Pd, didampingi oleh staf PD Pontren Irjamjam. Monev ini merupakan bagian dari agenda pembinaan rutin yang bertujuan menilai kesesuaian penyelenggaraan pendidikan diniyah dengan regulasi, sekaligus memberikan pembinaan langsung di lapangan.

Dalam kunjungan tersebut, tim melakukan serangkaian aktivitas mulai dari observasi ruang kelas, pemeriksaan dokumen kelembagaan, hingga berdialog hangat dengan para pengelola dan pengajar MDT. Beberapa poin utama yang menjadi perhatian antara lain: legalitas lembaga melalui Izin Operasional (Ijop), pelaksanaan kurikulum, sarana prasarana, jumlah santri aktif, serta kelengkapan administrasi penunjang kegiatan pembelajaran.

Dari hasil observasi, MDT ILMAN NAFI’AN dinilai telah memenuhi berbagai aspek dasar kelembagaan. Lembaga ini telah memiliki Ijop yang sah dan berlaku, kurikulum yang digunakan pun telah selaras dengan standar dari Kementerian Agama. Para guru tampak aktif dan telah menyusun perangkat ajar seperti RPP dan silabus, meski tim menyarankan peningkatan dalam penggunaan metode pembelajaran yang lebih interaktif dan partisipatif.

Secara fisik, madrasah ini memiliki fasilitas yang cukup memadai seperti ruang kelas, fasilitas ibadah, serta perpustakaan kecil sebagai penunjang literasi santri. Namun demikian, dalam era digital saat ini, tim Monev menyoroti pentingnya peningkatan dalam penggunaan media pembelajaran berbasis teknologi informasi.

Tercatat saat ini MDT ILMAN NAFI’AN memiliki 50 santri aktif, terdiri dari 20 santri putra dan 30 santri putri. Data induk dan dokumen penunjang seperti buku presensi, jadwal belajar, hingga laporan kegiatan telah tersusun dengan cukup rapi, meski masih menggunakan metode konvensional. Tim merekomendasikan agar pengelolaan administrasi ini mulai dialihkan ke sistem digital guna meningkatkan efisiensi dan keandalan data.

Dalam sesi penutupan kunjungan, Sukirman memberikan apresiasi atas komitmen dan semangat para pengelola madrasah.

“Secara umum, MDT ILMAN NAFI’AN menunjukkan kinerja yang cukup baik dan tertib. Kami mengapresiasi semangat para guru dalam mendidik serta keteraturan administrasi yang telah dijalankan,” ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, tim Monev memberikan beberapa rekomendasi penguatan, di antaranya: peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan, digitalisasi sistem dokumentasi, serta optimalisasi pemanfaatan bantuan sarpras yang mungkin tersedia dari pemerintah.

Kegiatan Monev seperti ini merupakan wujud nyata dari peran aktif Kemenag Kota Malang dalam menjaga mutu layanan pendidikan keagamaan, khususnya di lembaga nonformal seperti MDT. Dengan dukungan dan pembinaan yang konsisten, diharapkan seluruh MDT di Kota Malang dapat tumbuh menjadi lembaga yang tidak hanya legal secara administratif, namun juga unggul secara akademik dan spiritual.

(HUMAS Kemenag Kota Malang)

Rudianto

Penulis yang bernama Rudianto ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pengadministrasi Data Penyajian dan Publikasi.