Malang (4/6/2025) – Kantor Kementerian Agama Kota Malang melalui Penyelenggara Zakat dan Wakaf (Zawa) terus memperkuat peran sebagai pembina lembaga zakat dengan melakukan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) ke sejumlah Lembaga Amil Zakat (LAZ) di wilayah Kota Malang.
Pada Rabu, 4 Juni 2025, giliran LAZ Yasa yang berlokasi di Perumahan De Prima, Jalan Loncat Indah B-6, Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, menjadi tujuan kunjungan. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Penyelenggara Zawa, Zainal Anwar, S.Sy., M.H., yang didampingi oleh staf Zawa, Handjiono Soesetyo, S.Sos.
Dalam kunjungan tersebut, tim Kemenag menekankan pentingnya peran LAZ dalam mendukung upaya pengentasan kemiskinan melalui tata kelola zakat yang profesional, transparan, dan terintegrasi. "Monitoring ini bukan semata untuk pengawasan, tetapi bagian dari pembinaan agar pengelolaan zakat di Kota Malang selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat," ujar Zainal Anwar.
Lebih dari sekadar evaluasi kelembagaan, kegiatan Monev kali ini juga berfokus pada integrasi data kemiskinan yang dikelola oleh LAZ dengan data resmi milik pemerintah, khususnya data Badan Pusat Statistik (BPS). Langkah ini bertujuan menciptakan satu basis data kemiskinan nasional yang lebih akurat dan menyeluruh, sehingga program-program zakat bisa lebih tepat sasaran.
Kegiatan ini juga merupakan lanjutan dari monitoring yang dilakukan sehari sebelumnya ke dua LAZ lainnya, yaitu LAZ Khoirru Ummah dan LAZ Sabilillah. “Kami ingin memastikan bahwa semua LAZ di Kota Malang memiliki sistem yang terstruktur dan terhubung, terutama dalam pelaporan serta pemetaan mustahik. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama membangun ekosistem zakat yang berdaya dan berkelanjutan,” jelas Handjiono.
Dalam suasana kunjungan yang hangat dan penuh dialog, pihak LAZ Yasa pun menyambut baik kedatangan tim Kemenag. Mereka menyampaikan sejumlah capaian serta tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan zakat, sekaligus berdiskusi tentang penguatan sinergi dengan pemerintah.
Melalui kegiatan seperti ini, Kemenag Kota Malang berharap dapat terus mendorong peran aktif LAZ sebagai mitra strategis dalam membangun kesejahteraan umat. “Zakat adalah potensi besar, dan dengan sinergi serta pembinaan yang berkelanjutan, potensi ini bisa menjadi solusi konkret bagi problem sosial, khususnya kemiskinan,” pungkas Zainal.
Langkah ini menunjukkan komitmen Kemenag Kota Malang untuk terus hadir, membina, dan memastikan bahwa gerakan zakat di daerah berjalan secara efektif, kolaboratif, dan membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
(HUMAS Kemenag Kota Malang)