Verifikasi Data Insentif GPAI Non-ASN, Kakanwil Kemenag Jatim: Tanggung Jawab Moral dan Hukum Jadi Fondasi Penting
Kota Batu - Bidang Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Timur menggelar kegiatan penting yang berfokus pada akurasi data, yaitu Verifikasi dan Validasi (Verval) Data Penerima Insentif Guru PAI Non-ASN Tahun 2025. Acara yang berlangsung di Hotel Golden Hill, Kota Batu, pada 7-8 Agustus 2025 ini dihadiri oleh seluruh Kepala Seksi dan Operator PAIS/PAKIS Kemenag Kabupaten/Kota se-Jawa Timur.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Kantor Wilayah Kemenag Jatim, Dr. Ahmad Bakhtiar Sruji, M.Pd.I. Dalam sambutannya, beliau memberikan penekanan kuat pada urgensi dan makna mendalam dari proses verifikasi dan validasi data. Menurutnya, verval data bukanlah sekadar rutinitas teknis, melainkan sebuah pondasi yang menentukan keberlangsungan program dan kesejahteraan guru-guru PAI di masa mendatang.
"Verifikasi dan validasi data adalah hal yang sangat penting. Ini adalah kunci dari segalanya," ujar Dr. Ahmad Bakhtiar Sruji.
Beliau menjelaskan bahwa dalam proses ini, ada dua level tanggung jawab yang harus diemban. Operator memiliki tanggung jawab teknis untuk memastikan kebenaran dan validitas setiap data yang diinput. Namun, tanggung jawab yang lebih besar ada pada Kepala Seksi, yang menurutnya, bertanggung jawab secara moral, sosial, dan hukum dari hasil verval tersebut.
"Oleh karena itu, tugas Kepala Seksi tidak hanya di belakang meja. Mereka harus turun ke lapangan, melakukan supervisi, bahkan bisa melalui perangkatnya seperti Pengawas PAIS untuk memastikan bahwa Guru PAI benar-benar menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya sesuai regulasi," tegasnya.
Dr. Sruji juga menekankan pentingnya sinergi dan koordinasi dalam setiap kegiatan. Menurutnya, sebuah program tidak bisa berdiri sendiri. Terutama dalam konteks insentif Guru PAI, koordinasi dengan lintas sektor sangat vital, mengingat Guru PAI adalah pegawai yang berada di bawah instansi Kemendikdas. Kolaborasi yang baik akan memastikan program berjalan lancar dan tepat sasaran.
"Tugas operator, Kepala Seksi, Kepala Bidang PAIS, dan seluruh tim adalah tugas yang sangat mulia dan besar. Anda semua dapat banyak pahala karena ini menyangkut kesejahteraan guru-guru PAI yang ada," katanya dengan penuh apresiasi.
Lebih lanjut, ia menggarisbawahi bahwa data yang valid akan menjadi landasan bagi perencanaan penganggaran yang akurat. Jika data valid, maka tidak akan ada lagi istilah tunjangan guru yang terutang atau terhambat. Data yang akurat juga merupakan kunci untuk pengambilan keputusan yang tepat.
"Jika data yang kita miliki tidak valid, maka hasil kebijakannya juga tidak akan tepat. Verifikasi yang valid akan menghasilkan informasi yang benar. Sebaliknya, jika tidak valid, informasinya bisa jadi tidak benar, dan itu akan berakibat fatal pada kebijakan yang diambil," jelasnya.
Respons Positif dari Kemenag Kota Malang
Menanggapi arahan dan program yang disampaikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Kepala Seksi PAIS Kemenag Kota Malang, Dr. Febrian Taufiq Sholeh, M.Pd.I., memberikan respons positif. Ia menyambut baik program tersebut dan menyatakan komitmen penuh untuk melaksanakan setiap arahan yang diberikan.
"Kami menyambut baik dan sangat mendukung penuh program verval data ini. Apa yang disampaikan oleh Bapak Kakanwil Kemenag Jatim adalah sebuah panduan yang sangat jelas dan visioner. Kami siap menjalankan tanggung jawab teknis dan moral yang telah digariskan," ujar Dr. Febrian.
Dr. Febrian menambahkan bahwa verval data adalah langkah fundamental untuk memastikan hak-hak guru PAI non-ASN terpenuhi. Dengan data yang valid, pihaknya yakin penyaluran insentif akan berjalan lebih efisien, transparan, dan tepat sasaran.
"Kami menyadari bahwa kesejahteraan guru adalah kunci utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan agama. Dengan data yang akurat, kami bisa lebih fokus pada upaya-upaya lain untuk mendukung para guru PAI, seperti peningkatan kompetensi dan pengembangan profesional," tambahnya.
Ia juga menekankan pentingnya sinergi yang telah disebutkan oleh Kakanwil. "Di Kota Malang, kami akan terus memperkuat koordinasi, baik di internal maupun dengan pihak-pihak terkait. Kami akan pastikan setiap data yang masuk sudah melalui proses verifikasi yang ketat, dan kami akan terus melakukan supervisi lapangan untuk memastikan kebenaran data tersebut," pungkas Dr. Febrian, menegaskan keseriusan Kemenag Kota Malang dalam mengawal program verval data ini demi kesejahteraan para pahlawan tanpa tanda jasa di bidang pendidikan agama.