Kalimantan Timur (9/9) -- Masyarakat kini sangat mudah mengakses informasi dari berbagai platform digital. Namun, kemudahan tersebut juga menghadirkan tantangan terkait keakuratan berita. Gubernur Kalimantan Timur, Prof. Akmal Malik, dalam sambutannya pada pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXIX di Kalimantan Timur, mengingatkan masyarakat untuk bijak dalam menerima informasi dengan menjadi "redaksi bagi diri sendiri" melalui prinsip "check and recheck."
Di hadapan peserta dan tamu undangan, Gubernur Akmal Malik menegaskan pentingnya peran agama sebagai pegangan moral yang kuat di tengah derasnya arus informasi. "Melalui MTQ ini, kita tidak hanya menampilkan kemampuan dan keindahan membaca Al-Qur’an, tetapi juga membumikan ajaran-ajaran Al-Qur’an, memperkuat moral dan spiritual bangsa," ujarnya.
MTQ Nasional XXIX yang diselenggarakan di Bumi Etam, Kalimantan Timur, dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Menteri Agama RI, Panglima TNI, Kepala Kepolisian, perwakilan duta besar, dan pejabat lainnya. Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menekankan bahwa MTQ bukan hanya sekadar ajang perlombaan, tetapi juga sebagai sarana memperkokoh nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan perdamaian dalam kehidupan sehari-hari.
Ketua Panitia MTQ Nasional, Kamarudin Hamid, menjelaskan bahwa ajang ini memanfaatkan teknologi informasi untuk memperkuat kecintaan terhadap Al-Qur'an dengan mengimplementasikan inovasi digital dari proses pendaftaran hingga pelaksanaan lomba. "Semua dilakukan dengan transparansi dan akuntabilitas tinggi," jelas Kamarudin. Ajang ini melibatkan 1.800 peserta dari seluruh Indonesia dengan 5.500 soal berbasis digital yang tersebar dalam berbagai cabang lomba, ditambah dengan pameran dan seminar yang memeriahkan suasana.
Menteri Agama RI turut menekankan keindahan pertemuan antara agama dan budaya tanpa pertentangan. "Al-Qur'an menginspirasi semangat spiritual di Bumi Nusantara," katanya. Ia juga mengapresiasi partisipasi peserta berkebutuhan khusus, menegaskan bahwa acara ini milik semua lapisan masyarakat, bukan hanya umat Islam.
Pembukaan MTQ diawali dengan lantunan ayat suci Al-Qur'an oleh Qari dan Qariah terbaik, Muhammad Rizqon dan Hj. Raudha, diikuti sambutan dari berbagai tokoh penting, termasuk Pj. Gubernur Kalimantan Timur dan Ketua Panitia MTQ Nasional XXIX. Kemeriahan semakin terasa dengan pemukulan beduk sebagai tanda resmi pembukaan, ditutup dengan doa oleh Ketua LPTQ Provinsi Jawa Timur.
Ahmad Hadiri, M.Ag, Kepala Seksi Bimas Islam dari Kota Malang yang hadir di acara tersebut, mengungkapkan kekagumannya. "Berada di Samarinda, daerah khatulistiwa ini luar biasa. Meski cuacanya panas dan sering hujan, suasana menjadi sejuk karena dikelilingi para ahli Qur'an. Semoga kafilah Jawa Timur kembali sukses menjadi juara umum," ucapnya.
Sementara itu, Zainal Anwar, S.Sy, penyelenggara syariah sekaligus pendamping kafilah Kota Malang, menyatakan bahwa persiapan telah dilakukan maksimal. "Kita hanya tinggal berdoa untuk hasil terbaik," ujarnya penuh harap.
MTQ Nasional XXIX diharapkan mampu memperkuat semangat kebersamaan, persaudaraan, dan menjadi momentum untuk mengagungkan Al-Qur'an di era digital, sekaligus menjadikan nilai-nilai agama sebagai panduan dalam menyikapi derasnya arus informasi. Humas