Ilmu Pesantren Sebagai Benteng di Era Keterbukaan

Melanjutkan silaturahim ke pesantren-pesantren dalam rangka hari santri Wali Kota Malang Drs Sutiaji melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Al Ishlahiyah, Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Selasa (1/11/2022) malam.

Berkenan menyambut kehadiran Walikota Malang, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Putri Islahiyah, Dr. Hj. Umi Mahmudah MA. dalam sambutannya ia menjelaskan bagaimana pesantrennya membuat terobosan baru dalam sistem pembelajaran bahasa arab melalui tehnologi sehingga mempermudah santri memahami bahasa arab yang bukan bahasa ibu menjadi lebih mudah.

Sutiaji yang dalam kuknjungannya kali ini ditemani Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Malang dan Kabag Kesra Pemerintah Kota Malang ini, sangat mengapresiasi ponpes yang hingga kini masih aktif mengasuh para santri. Menurut dia, hal tersebut dapat membentengi Kota Malang di era keterbukaan saat ini.

“Saya berkunjung dalam rangka terima kasih (kepada ponpes) karena di sini bisa jadi benteng utama, karena dari sini dapat mendakwahkan moral kepada generasi penerus,” kata wali kota. Sutiaji mengatakan, saat ini dunia sudah sangat terbuka. Bahkan ia menyebut bahwa dunia ibarat sudah dalam genggaman.

Oleh karena itu, untuk menjaga anak generasi bangsa, tentunya peran ponpes tidak bisa dikesampingkan. Sebab, dari situ orang tua juga dapat memonitor anaknya melalui pendidikan agama yang diberikan pengasuh ponpes.

“Dunia sekarang pergaulan bebas, tidak ada mucikari (yang bekerja secara langsung), tapi sekarang melalui HP semua,” ujar Sutiaji. Bagi Sutiaji, sebenarnya menaruh anak di ponpes adalah sebuah pilihan bagi orang tua. Namun, ia yakin ponpes dapat menjadi suatu solusi agar anak bisa mendapatkan pendidikan moral.

“Dengan adanya pondok ini, moral anak bangsa bisa tertangani dengan baik. Mudah-mudahan ilmu yang didapat oleh santri saat mondok dapat menjadi benteng di era keterbukaan saat ini,” beber Sutiaji.

Dalam kunjungan tersebut, Sutiaji juga mengenang bahwa dulu sempat sering melintasi Ponpes Al Ishlahiyah. Namun bukan mampir, Sutiaji hanya melintas ketika ingin ke sungai jika air di Ponpes Miftahul Huda atau yang dikenal sebagai Ponpes Gading habis.

“Saya lama mondok ke Gading tapi belum pernah ke sini. Saya mohon maaf sekali. Padahal dulu saya sering lewat sini kalau ke sungai, saat air di pondok itu habis,” kenang Sutiaji.

Sementara, dalam kunjungannya, Sutiaji juga memberikan bantuan bagi Ponpes Al Ishlahiyah. Sebaliknya, Sutiaji mendapat tanda kenangan dari ponpes yang berada di lingkungan kampus tersebut.

Penyuluh Bergerak

Penulis yang bernama Penyuluh Bergerak ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Penyuluh Agama Islam Kota Malang.