Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, Achmad Shampton, S.HI, M.HI membuka workshop implementasi kurikulum merdeka di aula MI Manarul Islam pada tanggal 4 Mei 2023. Workshop ini dihadiri oleh seluruh Bapak/Ibu Guru dan Pengawas Madrasah di Kota Malang.
Dalam sambutannya, Gus Shampton sapaan akrab Kepala Kemenag Kota Malang menegaskan pentingnya melihat dan memperlakukan peserta didik sebagai subyek penuntut ilmu bukan sekedar obyek transfer ilmu. Ia menjelaskan bahwa dulu istilah peserta didik adalah murid, yang merupakan serapan dari istilah Arab yang sering digunakan oleh kaum sufi, yaitu murid suluki ila Llah, yang artinya orang yang menginginkan menempuh jalan menuju Allah.
Sebagian ulama mengartikan murid sebagai orang yang mengikuti jalan gurunya yang senantiasa hatinya disinari Allah dengan cahaya hidayah. Karenanya, dalam kurikulum merdeka, istilah murid lebih cocok dibanding istilah peserta didik karena istilah peserta didik lebih memberikan kesan hubungan transaksional antara murid dan madrasah. Kurikulum merdeka membentuk pelajar Pancasila yang bertaqwa dan murid dalam istilah tasawuf berarti orang yang menuju jalan ridla Allah SWT.
Menurut Gus Shampton, ketaqwaan hanya bisa dihantar dengan bahasa contoh, sebagaimana Rasulullah yang mendidik umatnya dengan bahasa contoh. Ia mengutip sebuah ayat yang mengatakan, "Laqad kaana lakum firasulillahi uswatun Hasanah" yang artinya, "Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah teladan yang baik bagimu."
Oleh karena itu, Gus Shampton berpesan bahwa apapun bentuk kurikulumnya, para pendidik harus mampu menjadi contoh atau teladan bagi murid-muridnya. Hal ini merupakan kunci sukses dalam membangun generasi yang bertaqwa, mandiri, berakhlak, dan kritis.
Workshop ini bertujuan untuk memperkenalkan lebih mendalam kurikulum merdeka kepada para Bapak/Ibu Guru MI Manarul Islam di Kota Malang. Kurikulum ini menekankan pada pembentukan karakter dan nilai-nilai kebangsaan, yang diharapkan mampu menjadikan peserta didik sebagai generasi yang tangguh dan berdaya saing tinggi di era globalisasi.
Di akhir sambutannya, Gus Shampton mengajak seluruh peserta workshop untuk bersama-sama mewujudkan visi dan misi Kementerian Agama dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas dan mencetak generasi yang bertaqwa, mandiri, berakhlak, dan kritis. Ia berharap workshop ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kurikulum merdeka dan dapat diimplementasikan dengan baik di Madrasah-Madrasah di Kota Malang.(HUMAS)
Rudianto
Penulis yang bernama Rudianto ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pengadministrasi Data Penyajian dan Publikasi.