Malang – Kepala Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, Dr. H. Imam Turmidi, melakukan visitasi ke Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah Putri, Kota Malang, pada Rabu, 30 April 2025. Kunjungan ini merupakan bagian dari proses survei lapangan terkait pengajuan pendirian Satuan Pendidikan Muadalah (SPM) Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) jenjang Wustho dan Ulya.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. Imam Turmidi bersama tim meninjau langsung kesiapan lembaga, mulai dari aspek sarana prasarana, sistem pembelajaran, hingga struktur kelembagaan pendidikan. Saat ini, Ponpes Daarul Ukhuwwah Puteri telah memiliki enam rombongan belajar (rombel) jenjang Wustho dengan total 230 santriwati, serta tujuh rombel jenjang Ulya dengan 250 santriwati.
Yang membedakan pesantren ini adalah model pendidikan terpadu yang menggabungkan kurikulum KMI Gontor, Kurikulum Nasional Indonesia, dan sentuhan khas dari kurikulum Al-Azhar Kairo, Mesir. Dengan pendekatan ini, Daarul Ukhuwwah mampu mencetak lulusan yang tidak hanya kuat dalam keilmuan Islam, tetapi juga siap bersaing di level global. Bukti nyatanya, banyak alumni yang berhasil melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar Kairo—sebuah prestasi yang membanggakan bagi pesantren maupun orang tua santri.
“Kami melihat potensi besar di sini,” ungkap Dr. Imam Turmidi. “Semoga proses pengajuan SPM ini berjalan lancar dan dapat memperkuat eksistensi pendidikan Islam berbasis pesantren di Jawa Timur.”
Kunjungan ini menjadi bagian penting dari proses verifikasi dan penilaian kelayakan pendirian SPM KMI Wustho dan Ulya. Proses ini merupakan wujud komitmen pesantren dalam menghadirkan pendidikan yang unggul, berkarakter, serta mampu menjawab tantangan zaman.
Kehadiran tim visitasi disambut hangat oleh Ketua Yayasan sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Ukhuwwah, KH. Dr. Syakirin, Lc., MA. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa pendirian SPM memiliki tiga tujuan utama: meningkatkan kualitas pendidikan pesantren, mendorong para santriwati mengamalkan akhlaqul karimah melalui lembaga formal, serta memperoleh pengakuan resmi dari pemerintah.
Hadir pula dalam kunjungan tersebut Kasi PD Pontren Kemenag Kota Malang, Sukirman, S.Ag., M.Pd. Ia menyampaikan harapannya agar proses perizinan berjalan lancar dan segala kekurangan, baik dokumen maupun sarana prasarana, dapat segera dilengkapi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Lebih dari itu, Sukirman juga menekankan pentingnya komitmen kebangsaan dari seluruh elemen pesantren, mulai dari pengurus yayasan, para pendidik, hingga para santri. “Kita ingin membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tapi juga berakhlak mulia, ramah, toleran, dan menjunjung nilai-nilai Islam yang moderat, sebagaimana dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW,” tegasnya.
Dengan langkah nyata seperti ini, Daarul Ukhuwwah Puteri menunjukkan peran penting pesantren dalam membangun masa depan pendidikan Islam yang inklusif, unggul, dan mendunia.
(HUMAS Kemenag Kota Malang)