Kota Malang – (MIN 1) Kebahagiaan selalu diiringi dengan kesedihan yang akan datang silih berganti. Setiap hari seseorang bisa bertemu dengan orang-orang baru dan berpisah dengan orang lama. Terkadang tak semua pertemuan bisa memberi kebersamaan. Seperti senja yang mengajarkan bahwa sesuatu yang terlihat indah sebagian hanya sementara, karena tak ada yang abadi. Adanya pertemuan pasti akan ada pula perpisahan.
Pagi itu Jumat (03/03) bertempat di halaman tengah MIN 1, seluruh siswa/siswi mulai dari kelas 1-6 beserta Bapak/Ibu Guru & Karyawan berkumpul untuk mengikuti acara Sambut Kenang H. Suyanto (Kepala MIN 1) Masa Bakti 2017-2023 pindah tugas sebagai guru di MIN 2 Kota Malang dan Nanang Sukmawan S. (Waka Sarpras) Masa Bakti 2003-2023 sebagai kepala di MIN 2 Kota Malang. Sedangkan Kepala MIN 1 Kota Malang dijabat oleh Hj. Siti Aisah, ibu yang ramah dan sudah tidak asing lagi bagi keluarga besar madrasah karena selain dari MIN 2 Kota Malang beliau juga mantan walimurid yang sering berkunjung ke MIN 1 Kota Malang.
Dalam sambutan perdananya yang juga sebagai perkenalan menyampaikan, ”Mulai tanggal 1 Maret 2023 akan berada di MIN 1 Kota Malang melanjutkan visi misi, berkarya dan mewujudkan madrasah digital semakin unggul dan berprestasi,” ujar ibu yang yang akrab dipanggil Ais.
Selanjutnya sepatah kata disampaikan Nanang Sukmawan terdengar agak berat namun bagaimana pun sebagai abdi sipil negara harus siap ditugaskan di manapun berada bahwa per 1 Maret diamanahi untuk berkarya melanjutkan perjuangan Supandri selaku kepala MIN 2 yang lama. “Terima kasih kepada teman-teman, sahabat, rekan senior atas bimbingan dan arahannya dan teman-teman yunior dan tim Pasukan Anti Sambat Seduluran Saklawase (Paskas) atas kekompakkannya dalam mendukung mewujudkan program kerja madrasah,” tutur Nanang yang telah mengabdi di MIN selama 20 tahun.
Giliran terakhir sambutan disampaikan H. Suyanto menceritakan menjadi guru merupakan cita-cita sejak kecil, kembali menjadi guru merupakan nikmat yang luar biasa. Dua puluh sembilan tahun di madrasah bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan. Kelihatan agak terbata-bata sambil menahan napas panjang untuk menahan jatuhnya airmata, bapak yang terlihat bersahaja, sederhana dan penuh wibawa ini memberanikan diri menatap wajah anak-anak dan berpamitan. Beliau berpesan, “Jaga ahklak karimah, tekun beribadah, solat lima waktu, patuh pada orang tua dan bapak/ibu guru, cintai lingkungan serta terus berprestasi. Dan satu lagi madrasah harus bebas sampah.”
Suasana yang tadinya hening dan hikmat berubah menjadi tangis pilu saat terdengar lengkingan suara Aida yang penuh penghayatan membacakan puisi karyanya berjudul Surat Cinta untuk Pak Guru. Puisi yang menceritakan tentang ketangguhan, keteguhan seorang guru berpacu dengan waktu, ihlas memberikan ilmu demi generasi penerus bangsa. Acara diakhiri dengan lantunan lagu Terima Kasihku yang dibawakan oleh Fadila Ardiyanti dkk. dan ditutup dengan doa dan salam takzim seluruh siswa/siswi dan bapak/ibu guru &karyawan MIN 1 Kota Malang. (irm@)