Alhamdulillah, Keluarga Besar Kemenag Kota Malang, khususya MAN 1 Kota Malang, sangat bersyukur, berbahagia, dan berbangga hati, karena salah seorang siswa MAN 1 Kota Malang, kelas XII (dari Jurusan Agama) tahun pelajaran 2020/2021 yang bernama Mujahid Habiburrahman diterima di Universitas Al Azhar Kairo Mesir.
Ananda Mujahid Habiburrahman adalah putra ketiga dari 4 bersaudara dari Bapak Heri Mulyo Cahyo (ASN Kantor Kemenag Kota Malang-PPID Humas). Lebih membanggakan lagi kakaknya yang bernama Nadia Nuril Kariem, yang juga alumni MAN 1 Kota Malang 2019, juga diterima di Universitas Al Azhar Kairo Mesir pada tahun 2019. Bedanya sang kakak berasal dari Jurusan Bahasa MAN 1 Kota Malang.
Menanggapi prestasi yang membanggakan tersebut, Kepala Kantor Kemenag Kota Malang, Bapak Dr. H. Muhtar Hazawawi, M.Ag., memberi apresiasi yang setinggi-tingginya. “Alhamdulillah kami semua bangga atas prestasi yang diraih oleh seluruh Madrasah Kota Malang, semoga makin menginspirasi bagi siswa-siswi yang lain, para guru dan kepala madrasah untuk menumbuhkembangkan atmosfer perubahan menuju madrasah unggul yang berprestasi Nasional dan Internasional. Selamat Pak Heri Cahyo Mulyo, selaku orang tua dan civitas akademika MAN 1 Kota Malang. Semoga membawa barakah dunia akhirat, amin”. Ungkapnya.
Sementara itu, Kepala MAN 1 Kota Malang, Ibu Dr. Hj. Binti Maqsudah, M.Pd. menyampaikan: “Prestasi ini sangat membanggakan bagi kita semua. Alhamdulillah setiap tahun lulusan MAN 1 Kota Malang selalu ada yang diterima di Universitas al Azhar Cairo Mesir disamping di Perguruan Tinggi luar negeri lainnya seperti Jepang, Jerman, Taiwan, China dan lain-lain. Semoga ke depan bisa lebih meningkat lagi, lebih banyak lagi lulusan MAN 1 Kota Malang yang diterima di Perguruan Tinggi Luar Negeri” Tegasnya.
Berikut ini kami kutip cerita ananda Mujahid Habiburrahman dalam perjuangannya bersaing dengan peserta hampir 6000-an, untuk meraih keberhasilannya dapat studi di Universitas Al Azhar Kairo Mesir:
“ Pada tahun ini Pendaftaran Calon Mahasiswa Mesir jalur Kemenag diadakan secara online, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang mana pendaftaran hingga tes seleksi dilakukan secara offline atau luring. Saya berangkat ke Mumtaza Center pada tanggal 4 April 2021 untuk mempersiapkan tes seleksi tersebut, yang mana kala itu hanya tinggal 24 hari menjelang test dilaksanakan. Di Mumtaza saya belajar banyak mengenai Bahasa Arab, Ilmu Nahwu-Sharraf, Balaghah, dan lain-lain guna persiapan tes. 24 hari merupakan waktu yang sangat singkat untuk persiapan, yang jika dibandingkan teman teman saya yang belajar di Mumtaza, mereka sudah lebih dulu mempersiapkan dibandingkan saya. Hal ini tentu membuat saya khawatir sekaligus tertantang. Khawatir karena takut persiapan kurang maksimal. Tertantang karena dengan waktu yang sesingkat itu saya harus bisa mengejar target dengan cara belajar yang efektif dan efisien.
24 Hari berlalu, tibalah waktu tes, tes seleksi ini terdiri dari dua tahap, tahap pertama test tulis, dan tahap kedua tes wwancara / lisan. Peserta diwajibkan lulus tahap pertama agar bisa mengikuti tes tahap kedua. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang hasil tahap pertama akan muncul beberapa hari setelahnya, tahun ini hasil tahap pertama langsung muncul ketika selesai mengerjakan tes. Standar minimal yang harus dicapai agar dinyatakan lulus yaitu skor 65. Sayangnya pada saat itu skor saya yang muncul sebesar 62 yang mana hanya kurang sedikit untuk mencapai nilai standar minimal. Setelah itu saya menelepon orang tua saya, dengan perasaan sedih dan kecewa saya memohon maaf, karena saya tidak bisa melanjutkan ke tahap kedua (wawancara).
Maha Besar Allah dengan segala kuasa-Nya, setelah beberapa hari dari tes. Kemenag mengeluarkan surat yang berisi tentang penurunan skor standar, yang semula 65 menjadi 55. Karena hal itu saya dinyatakan bisa melanjutkan seleksi ke tahap kedua yakni wawancara. Tes wawancara ini terdiri dari tiga materi yakni: 1) hafalan Al Quran, 2) mmbaca kitab, dan 3) kebangsaan.
Pengumuman hasil seleksi diumumkan H-1, menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H. dan Alhamdulillah berkat doa dari orang tua, para Asatidz, dan teman-teman, saya dinyatakan lulus seleksi sebagai mahasiswa Al Azhar Kairo Mesir. Mohon do’a semua, terutama do’a kedua orang tua dan bapak/guru, semoga saya dapat belajar dengan baik selama menjadi mahasiswa di Al Azhar Kairo Mesir, lancar, dan sukses, serta yang terpenting ilmu yang saya peroleh menjadi ilmu yang bermanfaat Fiddini, wad-Dun-ya wal Akhirati. Amin.”
Demikian kisah singkat perjuangan ananda Mujahid Habiburrahman dalam meraih keberhasilasn tersebut. Semoga hal tersebut menjadi inspirasi dan motivasi tersendiri bagi segenap siswa-siswi Madrasah Aliyah yang berada di lingkungan Kemenag Kota Malang untuk terus bersemangat dalam meraih cita-citanya, demi masa depan yang gemilang. (Humas)