Malang – Dalam upaya memperkuat layanan informasi keagamaan berbasis digital, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang menugaskan Aan Sulfi Yuandono salah satu staf dari Bimas Islam, untuk mengikuti kegiatan Sinkronisasi Data Elektronik Layanan Informasi dan Pelaporan Statistik Keagamaan Indonesia (ELIPSKI).
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, mulai Senin hingga Selasa, 5–6 Mei 2025, bertempat di The Southern Hotel, Jalan Jemursari No.110–112, Surabaya. Sinkronisasi ini menjadi langkah penting dalam mewujudkan integrasi data pustaka keagamaan Islam yang lebih akurat, efisien, dan merata di seluruh wilayah. ELIPSKI sendiri merupakan platform elektronik yang mengelola literasi pustaka keagamaan Islam, termasuk distribusi bantuan buku ke masjid-masjid di Indonesia.
Tahun 2025, program ELIPSKI menargetkan penyaluran bantuan 1.000 judul buku ke berbagai masjid jami dan masjid binaan Kemenag. Berdasarkan data tahun 2024, hanya dua masjid yang tercatat dalam aplikasi ELIPSKI sebagai penerima usulan bantuan dari Kota Malang. Hal ini menjadi perhatian khusus dalam kegiatan sinkronisasi kali ini.
Melalui forum ini, Kemenag Kota Malang diharapkan dapat melakukan koordinasi lebih lanjut agar proses pendataan masjid-masjid yang layak menerima bantuan dapat dilakukan secara menyeluruh dan tepat sasaran. Pusat mendorong agar setiap daerah segera melakukan monitoring dan pengajuan data masjid yang potensial, agar manfaat dari program ini dapat dirasakan lebih luas oleh masyarakat.
"Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk menguatkan peran ELIPSKI sebagai jembatan distribusi literasi Islam, sekaligus memperkuat kehadiran negara dalam mencerdaskan umat melalui masjid," ujar Aan.
Dengan semangat kolaboratif dan semangat integritas, Kemenag Kota Malang berkomitmen terus meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk dalam upaya digitalisasi literasi dan transparansi data keagamaan.
(HUMAS Kemenag Kota Malang)