Guru PAI Harus Siap Hadapi Peluang dan Tantangan Menuju Indonesia Emas 2045

Malang — Kasi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kementerian Agama Kota Malang, Dr. Febrian Taufiq Sholeh, M.Pd.I, menegaskan bahwa peran guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sangat strategis dalam menyiapkan generasi Indonesia Emas 2045. Hal ini disampaikan dalam kegiatan pembinaan Kelompok Kerja Guru (KKG) PAI SD yang digelar di SDN Mergosono 1 Kota Malang, Kamis (15/08/2025).

Dalam arahannya, Taufiq menekankan bahwa guru PAI tidak cukup hanya menguasai materi agama secara tekstual, tetapi juga harus memahami sejarah, menguasai wawasan geopolitik, serta memiliki kemampuan forecasting untuk memprediksi berbagai peluang dan tantangan masa depan.

“Generasi 2045 adalah generasi yang akan hidup di tengah persaingan global yang sangat ketat. Guru PAI harus mampu menjadi pembimbing yang tidak hanya mengajarkan akhlak, tetapi juga menanamkan kesadaran sejarah dan wawasan kebangsaan yang luas, sehingga anak-anak kita siap bersaing dan tetap berpegang pada nilai-nilai luhur bangsa,” ujarnya.

Taufiq juga menambahkan bahwa kemampuan forecasting sangat penting agar guru dapat mengantisipasi perubahan zaman, baik dalam bidang teknologi, ekonomi, maupun dinamika sosial-politik. Dengan demikian, pembelajaran PAI tidak bersifat statis, tetapi adaptif dan relevan dengan perkembangan zaman.

Kegiatan pembinaan KKG PAI ini diikuti oleh puluhan guru PAI dari berbagai SD di Kota Malang. Selain mendapatkan pembekalan materi strategis, para peserta juga berdiskusi mengenai metode pembelajaran yang efektif untuk membentuk generasi yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan.

Selain pembekalan visi kebangsaan dari Kasi PAIS, kegiatan ini juga menghadirkan Hery Mulyo Cahyo, staf PAIS Kemenag Kota Malang, yang memberikan materi teknis terkait penggunaan aplikasi Dapodik, EMIS, dan SIAGA.

Hery menekankan bahwa penguasaan teknologi informasi menjadi tuntutan penting bagi guru di era digital. Melalui pemanfaatan aplikasi Dapodik, guru dapat memastikan data pendidikan peserta didik terinput secara valid; EMIS membantu pendataan yang akurat di lingkungan pendidikan agama; sementara SIAGA memudahkan manajemen administrasi guru PAI secara terintegrasi.

“Data yang akurat adalah pondasi perencanaan pendidikan yang baik. Guru PAI harus terbiasa menginput dan memperbarui data di Dapodik, EMIS, dan SIAGA, sehingga proses pembinaan, penempatan, dan peningkatan kompetensi bisa berjalan lancar,” terang Hery.

“KKG adalah wadah bagi guru untuk saling belajar, berbagi pengalaman, dan memperkuat kompetensi. Dengan guru yang mumpuni, kita optimis Indonesia Emas 2045 bukan hanya slogan, tapi akan menjadi kenyataan,” pungkas Taufiq.

(HUMAS Kemenag Kota Malang)

Rudianto

Penulis yang bernama Rudianto ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pengadministrasi Data Penyajian dan Publikasi.