Selamatkan Pelayanan Haji dari Tanah Air, Jangan Sampai Ada Jamaah Terlantar

Surabaya -- Dalam suasana persiapan pemberangkatan jamaah haji 1446 H/2025 M, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Koordinasi Pembentukan Kloter Embarkasi Berbasis Syarikah, bertempat di Gedung Sofa Lt. 3, Asrama Haji Surabaya, Jl. Manyar Kertoadi, Sukolilo, Sabtu (10/5).

Acara ini dihadiri oleh para Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota, Kasi PHU, serta operator haji dari seluruh Jawa Timur. Fokus utama rapat adalah penyusunan kloter berbasis syarikah yang seragam guna memastikan pelayanan jamaah lebih tertib, manusiawi, dan efisien saat berada di Arab Saudi.

Arahan Tegas Kakanwil: Ini Situasi Darurat, Jangan Ada Kursi Kosong

Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Dr. Akhmad Sruji Bahtiar, dalam arahannya menegaskan bahwa saat ini situasi persiapan haji sudah masuk kategori darurat. Penanganan teknis dan penataan kloter harus segera dirapikan sejak di tanah air.

“Jangan sampai ada open seat. Ini akan berdampak serius terhadap slot penerbangan dan akomodasi jamaah. Masalah harus kita selesaikan dari tanah air, bukan menunggu sampai Arab Saudi,” tegasnya.

Beliau menekankan prinsip “one kloter, one syarikah” agar pelayanan jamaah lebih mudah ditangani. Ketidakteraturan seperti perbedaan syarikah dalam satu kloter dapat menyebabkan jamaah tidak mendapatkan makan atau kamar selama di Tanah Suci.

Kepemimpinan Lapangan Diuji: Harus Punya Power, Psikologi Massa dan Seni Komunikasi

Kakanwil juga menegaskan bahwa pemimpin di tingkat daerah harus mampu mengambil keputusan yang cepat dan komunikatif.

"Pemimpin harus punya tiga hal: power, skill meyakinkan, dan seni komunikasi. Kita tidak bisa hanya menunggu. Harus inisiatif dan mampu menggerakkan tim,” ujarnya.

Dalam kasus tertentu, seperti kebutuhan pendampingan lansia atau pasangan suami-istri, fleksibilitas perlu dibuka agar pelayanan tetap manusiawi. Namun, itu harus disertai dengan mitigasi matang dan koordinasi yang baik dengan petugas di Arab Saudi.

Kemenag Kota Malang Upayakan Penggabungan Berdasarkan Kedekatan Wilayah

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Gus Shampton, bersama Kasi PHU dan operator haji, turut hadir dalam kegiatan koordinasi tersebut. Pihaknya menyampaikan komitmen untuk menjaga efisiensi penggabungan kloter dengan mempertimbangkan aspek geografis.

“Kami tetap berusaha agar penggabungan kloter tidak dilakukan terlalu jauh lintas wilayah. Kedekatan geografis penting untuk memudahkan pengelolaan jamaah dan pendampingan lapangan,” ujar Gus Shampton.

Apresiasi kepada KBIHU dan Daerah yang Siap Bergerak Cepat

Dr. Akhmad Sruji Bahtiar juga memberikan apresiasi kepada sejumlah KBIHU dan daerah yang sigap dalam merespons kondisi dan bersedia mendukung skema penyesuaian kloter.

“Terima kasih kepada seluruh mitra dan KBIHU yang siap memback-up. Sinergi ini sangat menentukan kelancaran pelayanan haji kita,” tutupnya. Humas

Muhammad Nur Hidayah

Penulis yang bernama Muhammad Nur Hidayah ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pranata Humas dan Agen Perubahan Kemenag Kt Malang.