Pesan Penting Untuk Guru dan Pengabdi Ilmu

Kota Malang (6/8) -– Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Gus Shampton, membuka rapat koordinasi dan bimbingan teknis (Bimtek) IKM MAN Se-Wilker Malang yang diadakan di MAN 1 Kota Malang. Acara ini dihadiri oleh Kepala Madrasah Negeri Se-Wilker Malang, Kepala Tata Usaha Madrasah Negeri Se-Wilker Malang, dan Wakil Kepala Madrasah Se-Wilker Malang.

Dalam sambutannya, Gus Shampton menyampaikan rasa syukur atas kesempatan untuk bermuwajahah (bertatap muka) dengan para peserta dalam rangka koordinasi dan Bimtek MAN Se-Wilker Malang. Beliau mengungkapkan bahwa meskipun Kantor Kementerian Agama Kota Malang tengah menerima kunjungan dari Kanwil Kemenag Provinsi Bali untuk studi ZI, beliau menyempatkan waktu untuk bertemu dengan para pengabdi ilmu.

"Satu hal yang perlu dijadikan penyemangat bagi bapak dan ibu, Kanwil Bali sudah mencapai predikat WBBM (Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani), namun masih mau terus belajar bahkan ke Kota Malang yang belum meraih predikat WBK (Wilayah Bebas dari Korupsi). Kita harus bisa meneladani hal ini," ujar Gus Shampton. Beliau menekankan pentingnya terus belajar dan memperoleh ilmu, bahkan dari murid-murid sendiri.

Gus Shampton juga menyoroti esensi pendidikan di pondok pesantren. Menurutnya, materi (esensi) itu penting, namun metode lebih baik daripada esensi, dan guru lebih penting daripada metode apapun. "Guru itu penting, namun kejiwaan guru lebih penting dari sosok guru itu sendiri. Karena guru itulah yang akan membentuk murid-murid kita," jelasnya.

Beliau juga menegaskan bahwa guru harus memiliki kecintaan terhadap ilmu dan tidak dinodai oleh hasrat dunia. "Mari sama-sama menata hati, karena ruh jenengan semua akan berpengaruh pada murid-murid kita," lanjutnya. Gus Shampton menekankan bahwa guru harus menjadi yang pertama merasa sedih dan gelisah terhadap kerusakan di negara dan bangsa, karena mereka tidak mampu memunculkan penerus bangsa yang mampu membawa kebaikan dan perubahan yang baik.

Sebagai penutup, Gus Shampton berpesan agar para guru tidak memikirkan gaji dan tidak menjadikan madrasah seperti sekolah umum yang diberi topeng dengan nama madrasah. "Jadikanlah madrasah sebagai pembeda yang memiliki ciri khas keagamaan dan adab yang mulia," tutupnya. Humas

Muhammad Nur Hidayah

Penulis yang bernama Muhammad Nur Hidayah ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pranata Humas dan Agen Perubahan Kemenag Kt Malang.