Observasi Dalami Pengelolaan TPQ dan Madrasah Diniyah di Kemenag Kota Malang

# ZI 2025 – Penguatan Kualitas Pelayanan Publik

Kota Malang, 03 September 2025 – Suasana Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang pada Rabu (3/9/2025) tampak berbeda dari biasanya. Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang hadir untuk melakukan observasi dalam rangka penyelesaian Tugas Akhir Mata Kuliah Pengelolaan TPQ dan Madrasah Diniyah.

Rombongan mahasiswa ini diterima langsung oleh Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kemenag Kota Malang, Sukirman, S.Ag., M.Pd., bersama dua stafnya, yakni Siti Maimunah, S.Pd., M.M., dan Irjamjam. Penyambutan berlangsung hangat dan penuh kekeluargaan, mencerminkan keterbukaan Kemenag terhadap generasi muda yang ingin belajar dari praktik nyata di lapangan.

Dalam sambutannya, Sukirman menyampaikan apresiasi sekaligus rasa bangga atas inisiatif para mahasiswa. Menurutnya, kegiatan observasi semacam ini menjadi sarana penting untuk menjembatani teori perkuliahan dengan praktik nyata di lapangan.

“Kami melayani berbagai kebutuhan masyarakat terkait pondok pesantren, Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPQ), Madrasah Diniyah Takmiliyah, hingga lembaga pendidikan nonformal lainnya. Harapannya, adik-adik mahasiswa dapat mengenal lebih dekat bagaimana sistem pengelolaan dan pembinaan lembaga-lembaga tersebut dijalankan di bawah naungan Kemenag,” jelas Sukirman dengan penuh semangat.

Ia menambahkan bahwa peran mahasiswa tidak hanya sebatas peneliti atau pengamat, tetapi juga calon penggerak dan penerus estafet perjuangan dalam membangun kualitas pendidikan Islam di Indonesia.

Perwakilan mahasiswa, Nailatul Muna, menjelaskan bahwa kegiatan ini memiliki sejumlah fokus utama. Beberapa aspek yang akan diteliti antara lain:

  • Proses pengajuan izin operasional (Ijop) lembaga pendidikan nonformal di bawah Kemenag Kota Malang.
  • Tata kelola dan manajemen TPQ serta Madrasah Diniyah.
  • Mekanisme pengakuan, pembinaan, dan pengawasan lembaga pendidikan.
  • Proses monitoring serta evaluasi yang dilakukan oleh pihak Kemenag.

“Kami ingin mendapatkan gambaran nyata mengenai bagaimana sistem ini berjalan, sehingga ke depan kami bisa mengaitkannya dengan teori yang sudah kami pelajari di bangku kuliah,” ujar Nailatul Muna.

Sebagai bentuk dukungan, staf Seksi PD Pontren, Siti Maimunah dan Irjamjam, dengan sigap membantu mahasiswa menyediakan data dan informasi yang relevan. Keduanya juga menjadwalkan sesi pendampingan lanjutan berupa wawancara mendalam yang akan dilakukan pada minggu berikutnya.

Observasi ini direncanakan berlangsung selama satu bulan penuh. Dalam rentang waktu tersebut, mahasiswa tidak hanya mengumpulkan data, tetapi juga diharapkan dapat memahami pola kerja birokrasi sekaligus dinamika pelayanan publik di Kemenag.

Kegiatan ini diyakini akan memperkaya wawasan mahasiswa, terutama dalam memahami bagaimana Kemenag menjalankan peran strategisnya sebagai pembina lembaga pendidikan Islam nonformal. Di Kota Malang sendiri, jumlah TPQ, Madrasah Diniyah, dan pondok pesantren cukup banyak dan beragam. Hal ini menuntut adanya sistem pembinaan yang terstruktur agar kualitas pendidikan dapat terjaga dengan baik.

Dengan mengikuti observasi secara langsung, mahasiswa UIN Malang bisa melihat realitas di balik layar, mulai dari proses administrasi hingga tantangan teknis di lapangan. Pengalaman ini akan menjadi bekal penting, baik untuk menyelesaikan tugas akhir mereka maupun untuk mempersiapkan diri terjun ke masyarakat setelah lulus.

Kepala Seksi PD Pontren, Sukirman, menutup pertemuan dengan pesan motivasi. Ia mengingatkan para mahasiswa agar tidak sekadar menjadikan observasi ini sebagai formalitas akademik, tetapi juga momentum untuk belajar memahami kebutuhan masyarakat serta mengasah kemampuan analisis dan problem solving.

“Ke depan, estafet pengelolaan pendidikan Islam ada di tangan generasi muda. Kami berharap adik-adik mahasiswa bisa membawa energi baru, ide segar, dan inovasi untuk kemajuan TPQ, Madrasah Diniyah, maupun pondok pesantren,” pungkasnya.

Kegiatan observasi mahasiswa UIN Malang di Kemenag Kota Malang ini menjadi bukti nyata sinergi antara dunia akademik dan lembaga pemerintah. Melalui interaksi langsung, mahasiswa memperoleh gambaran yang lebih konkret tentang sistem pengelolaan pendidikan Islam, sementara Kemenag mendapatkan kesempatan untuk memperkenalkan program dan layanan yang telah dijalankan.

Dengan semangat belajar dan dukungan dari pihak Kemenag, diharapkan para mahasiswa dapat membawa pulang pengalaman berharga yang kelak bermanfaat bagi masyarakat luas.

(HUMAS Kemenag Kota Malang)

Rudianto

Penulis yang bernama Rudianto ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pengadministrasi Perkantoran.