Malang, 06 Maret 2021, Dalam rangka memberi wawasan dan pendampingan kepada para santri di berbagai pesantren, Ikatan Awardee Beasiswa LPDP (Lembaga Pengelola Dana Pendidikan ) Uin Maulana Malik Ibrahim Malang mengadakan mentoring beasiswa LPDP bagi santri se-Malang melalui zoom meeting
Peserta mentoring adalah para santri yang telah menyelesaikan studi S1 yang ingin melanjutkan studi S2 atau santri yang sudah menyelesaikan studi S2 yang berkeinginan studi lanjut S3 yang berkeinginan melanjutkan studi melalui beasiswa LPDP. Beasiswa LPDP memberikan jalur khusus bagi santri yang ingin mendapatkan beasiswa S2 ataupun S3 baik di dalam negeri maupun luar negeri. Beasiswa LPDP jalur santri ini sudah dibisa diakses sejak 2018. Menurut Direktur Utama LPDP Rionald Silaban, program beasiswa santri LPDP memang sempat terdampak COVID-19. Namun program ini bisa kembali segera diakses para santri pada 2021.
Mewakili Kementerian Agama Kota Malang, Kasi Pd Pontren dalam materi motivasinya, menyatakan bahwa dengan adanya Undang Undang Pesantren, kesempatan santri untuk berkarya sangat luas dan seluruh kementerian mempunyai kewajiban untuk membantu pesantren. Termasuk program LPDP Kemenkeu jalur Santri ini merupakan kesempatan dan afirmasi bagi dunia pesantren.
Yang terpenting, lanjut Shampton selaku Kasi Pd Pontren, para santri tetap harus menata niat, bukan hanya memburu beasiswa untuk kepentingan pribadi tetapi lebih dari itu harus berorientasi menjadikan pendidikan tinggi sebagai media dakwah, media merawat Negara yang dirintis oleh para ulama pesantren.
Senada dengan Shampton, Choirul Anam, Ketua Persatuan Pelajar Dunia yang sekarang menempuh pendidikan di Republik Ceko dan alumni Pesantren AsSomadiyah Burneh Bangkalan, pemberi Beasiswa tidak terbatas di LPDP saja, masih banyak yang memberi beasiswa. Yang terpenting adalah innamal a'malu binniyat. Sehingga saat wawancara dengan sponsor pemberi beasiswa jangan sampai menyebut orientasi studinya hanya untuk kepentingan diri sendiri. Karena bila alasan itu yang dipakai, sponsor akan enggan untuk memberi beasiswa karena kecilnya manfaat yang ditawarkan. Tetapi kalau berorientasi untuk ummat kepentingan masyarakat banyak, kepentingan negara, kemungkinan sponsor mau memberi beasiswa sangat besar, karena pemberi sponsor secara tidak langsung akan juga mengambil manfaat dari sana.