Kota Batu (25/2) -- Kantor Kementerian Agama Kota Malang patut bangga, Gus Shampton, kembali menorehkan prestasi gemilang dengan meraih penghargaan pada Anugerah Guru Inovator dan Workshop Literasi Nasional. Acara bergengsi dengan tema "Cinta Lama Bersemi Kembali untuk Literasi" dan dihadiri tidak kurang 250 orang baik kuring maupun daring tersebut berlangsung di Hall Rumah Singgah Pascasarjana UIN Maliki Malang, Kota Batu, pada hari inj.
Penghargaan nasional dari Dirjen GTK Kemendikbudristek ini diserahkan langsung oleh Ketua Panitia Ikatan Guru Inovator Literasi Nasional kepada Gus Shampton. Tampak hadir dalam acara tersebut adalah pejabat penting, seperti Kepala Dinas Provinsi Jawa Timur, Kepala BBGP Provinsi Jawa Timur, kepala Kemenag kota Batu, dan Ketua PC LP Ma'arif NU Kabupaten Malang.
Gus Shampton dianugerahi penghargaan sebagai Penggiat Literasi atas kontribusinya yang konsisten dalam mengawal pendidikan melalui literasi di Kota Malang. Kepala Kemenag Kota Malang diakui atas dedikasinya sebagai pegiat literasi. Pemberian piagam penghargaan menjadi pengakuan atas kontribusinya dalam memperluas cakupan literasi di tengah masyarakat.
Di tengah perkembangan zaman yang pesat, cakupan literasi telah meluas. Saat ini, literasi tidak hanya seputar keterampilan membaca dan menulis. Sudut pandang yang semakin luas tentang literasi menegaskan urgensi kemampuan literasi di kalangan masyarakat. Sebagai salah satu pemangku pendidikan, Kepala Kemenag Kota Malang menjadi teladan dalam memperjuangkan literasi. Giat yang diadakan oleh Ikatan Guru Inovator Literasi Nasional (IGINOS) pada 25 Februari 2024 ini didedikasikan untuk memacu para guru dalam berliterasi dan berupaya mencerdaskan generasi dimasa yang akan datang.
Selepas kegiatan kepada humas, beliau menyampaikan pentingnya membaca sebagai jendela awal dalam membuka ilmu pengetahuan, serta menulis sebagai bentuk komunikasi untuk menyampaikan ide dan pengetahuan kepada orang lain.
Beliau juga menyampaikan bahwa Literasi, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), adalah kemampuan menulis dan membaca. Namun, Gus Shampton juga menekankan bahwa literasi mencakup lebih dari itu, yakni pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang, serta kemampuan individu dalam mengolah informasi untuk kecakapan hidup.
Dyah Istami Suharti, salah seorang Guru MAN 1 Kota Malang yang juga sebagai panitia penyelenggara kegiatan ini menyampaikan bahwa giat ini diadakan guna memberi pemahaman yang lebih luas mengenai literasi menjadi krusial. Literasi bukan hanya sekadar membaca dan menulis, melainkan juga meliputi kemampuan berbahasa, berbicara, berhitung, dan memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan literasi yang baik memungkinkan individu untuk mengaplikasikan pengetahuan dan informasi dalam kehidupan sehari-hari, yang pada akhirnya memberi dampak positif pada masyarakat secara keseluruhan.
"Kebijakan dan gagasan Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang seperti lomba menulis pada even HAB Kemenag ke 78 Januari lalu, aktifitas menulis di website kemenag kota Malang dan rubrik Tadarus di salah satu media cetak menjadi salah satu pertimbangan IGINOS memberikan penghargaan kepadanya." Jelas Dyah Istami disela-sela giat kepada Humas Kemenag Kota Malang.
Semoga prestasi ini dapat menjadi dorongan bagi seluruh komunitas pendidikan di Kota Malang untuk terus mengembangkan literasi, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi pendidikan dan kemajuan anak bangsa. Humas