Kota Malang -- Keteladanan bukan basa-basi birokrasi. Di Kantor Kementerian Agama Kota Malang, ia menjelma sebagai energi perubahan yang hidup dan membumi. Peran role model dalam pembangunan Zona Integritas (ZI) bukan sekadar formalitas administratif, melainkan laku moral kolektif yang dimulai dari atas dan meresap hingga ke akar pelayanan publik.
Siang itu, Jumat (8/8), pembenahan area parkir kantor menjadi saksi bahwa perubahan besar bisa berawal dari tindakan kecil yang konkret. Kepala Kemenag Kota Malang, Gus Shampton, turun langsung ke lapangan, bukan sekadar memantau, tapi ikut menggeser rambu, mengecat marka, dan memastikan aksesibilitas bagi lansia serta penyandang disabilitas benar-benar terwujud sebagai cerminan layanan yang inklusif dan manusiawi.
Role Model: Poros Nilai, Bukan Hiasan Jabatan
Dalam konteks reformasi birokrasi menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM), kehadiran pemimpin sebagai role model bukan pilihan, melainkan keniscayaan. Ia bukan simbol jabatan, tetapi sumber resonansi nilai.
Ketika pemimpin menunjukkan integritas, ketekunan, dan konsistensi secara nyata, kultur kerja akan mengikuti secara organik. Keteladanan seperti ini tidak memaksakan kepatuhan, melainkan menumbuhkan kesadaran. Ia menjadi energi perubahan bukan karena takut aturan, melainkan karena terinspirasi oleh tindakan.
Tanpa role model, ZI tak lebih dari kumpulan dokumen. Dengan role model, ZI menjadi gerakan bernyawa. Di Kemenag kota Malang, pimpinan memilih menjadi pejalan pertama, bukan penonton di balik pintu.
Integritas: Di Lapangan, Bukan di Podium
Penataan ulang parkir mungkin tampak sepele. Namun di situlah ruh pelayanan publik bermula, bukan dari presentasi, tapi dari kepekaan terhadap kebutuhan konkret masyarakat.
Kemenag Kota Malang memahami bahwa integritas tidak diukur dari banyaknya spanduk atau slogan, melainkan dari keberanian menata hal-hal kecil dengan jujur dan tulus. Spirit itulah yang membentuk cara kerja mereka, tidak sekadar mengejar nilai evaluasi, tapi membangun trust publik yang kokoh dan berkelanjutan.
Semangat Kolektif, Bukan Komando Sepihak
Budaya kerja di Kemenag Kota Malang tidak tumbuh dari perintah vertikal, melainkan dari energi kolektif yang berakar pada rasa memiliki. Pemimpin hadir bukan sebagai pengarah dari kejauhan, tetapi sebagai bagian utuh dari barisan kerja.
Tak ada sekat antara pimpinan dan pelaksana. Yang ada adalah sinergi, keterlibatan, dan komitmen bersama. Semua berdiri sejajar dalam semangat perubahan yang otentik.
Jadilah Contoh Nyata
Menjelang azan Jumat, dalam suasana ceria, Gus Shampton menyampaikan pesan singkat kepada Tim Humas yang mendampingi proses dokumentasi:
"Kita harus bisa menjadi contoh yang nyata."
Kalimat itu bukan retorika. Kalimat itu merupakan mandat moral bagi seluruh jajaran Kemenag Kota Malang, bahwa membangun Zona Integritas bukanlah kewajiban administratif semata, melainkan kehormatan yang dijalani dengan keberanian, kepekaan, dan konsistensi.
Di tengah pusaran birokrasi yang kerap kehilangan arah, hadirnya role model seperti ini menjadi kompas moral. Bukan untuk disanjung, tapi untuk diikuti. Humas