Kemenag Kota Malang Jadi Sorotan: Inovasi PREMIUM di Forum Zakat-Wakaf

Surabaya, 22 Mei 2025 — Semangat kebaikan dan kolaborasi mewarnai suasana Movenpick Hotel Surabaya City selama empat hari, sejak Senin hingga Kamis (19–22 Mei 2025). Sekitar 50 penyelenggara zakat dan wakaf dari seluruh Indonesia berkumpul dalam agenda strategis bertajuk “Penguatan Tugas dan Fungsi Penyelenggara Zakat dan Wakaf Angkatan IV”.

Kegiatan ini bukan sekadar pelatihan rutin, melainkan menjadi panggung kolaborasi lintas daerah, tempat para pelaku zakat dan wakaf saling berbagi pengalaman, menggali potensi, serta merumuskan solusi konkret demi kemajuan pengelolaan zakat dan wakaf nasional.

Setiap sesi berlangsung hangat dan penuh dinamika. Para peserta diajak menyelami berbagai tantangan dalam sistem sosial zakat dan wakaf—mulai dari tata kelola hingga dampaknya bagi masyarakat.

Diskusi berjalan mendalam. Fokus utamanya: bagaimana zakat dan wakaf tidak hanya menjadi angka dalam laporan, tapi benar-benar dirasakan manfaatnya. Bahwa setiap rupiah zakat mampu mengangkat harkat umat, membuka peluang ekonomi, serta membangun kemandirian masyarakat penerima manfaat.

Semangat kolaborasi pun menjadi benang merah yang mengikat seluruh rangkaian kegiatan. Peserta saling mendukung dalam merancang strategi bersama, menyadari bahwa keberhasilan zakat dan wakaf hanya dapat dicapai melalui sinergi antara lembaga, pemerintah, dan masyarakat.

Salah satu momen paling berkesan dalam kegiatan ini adalah sesi bersama Alisa Wahid, putri mendiang KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Sosok yang dikenal luas sebagai pejuang kemanusiaan dan pluralisme ini hadir untuk menyampaikan pesan mendalam kepada para penyelenggara zakat dan wakaf.

“Teruslah berbuat baik,” ujar Ning Alisa dengan nada penuh ketulusan. “Jangan lelah berpikir inovatif dan produktif, karena Anda semua memegang amanah besar bagi keberlanjutan kesejahteraan umat.”

Pesan tersebut menggema kuat. Inspirasi dari nilai-nilai kemanusiaan Gus Dur—terutama keberpihakan pada kelompok marginal—menjadi pengingat bahwa zakat dan wakaf bukan semata kewajiban administratif, melainkan jalan untuk mengubah kehidupan dan memperkuat keadilan sosial.

Kemenag Kota Malang Tampilkan Program Inovatif PREMIUM

Dalam kegiatan ini, Kementerian Agama Kota Malang turut menjadi sorotan. Zainal Anwar S.Sy, M.H. selaku Kepala Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kantor Kementerian Agama Kota Malang memperkenalkan program unggulan bertajuk PREMIUM (Pemberdayaan Ekonomi dan Bina Rohani Umat)—sebuah inisiatif berbasis zakat dan wakaf yang mengintegrasikan pemberdayaan ekonomi dengan penguatan nilai spiritual.

Program ini mendapat perhatian luas karena menunjukkan bagaimana dana zakat dan wakaf bisa dikelola secara holistik, menyentuh aspek lahir dan batin umat. Tak sekadar bantuan sementara, tetapi menjadi strategi pemberdayaan jangka panjang.

“PREMIUM adalah bukti nyata bahwa kolaborasi ide dan aksi bisa menghasilkan dampak yang berkelanjutan,” ujar salah satu peserta dengan antusias.

Program ini bahkan diharapkan bisa direplikasi oleh daerah lain, menyesuaikan dengan kebutuhan lokal, dan memperluas jangkauan manfaat zakat dan wakaf di seluruh Indonesia.

Komitmen Pemerintah dan Harapan Masa Depan

Kehadiran pejabat penting seperti Plh. Direktur Zakat dan Wakaf Kementerian Agama RI serta Kabid Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Jawa Timur menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mendorong penguatan sektor ini. Mereka tak hanya hadir secara simbolis, tetapi juga menyampaikan arah kebijakan, membuka ruang dialog, dan meneguhkan sinergi antara pusat dan daerah.

Dengan dukungan kuat dari berbagai pihak, ke depan diharapkan pengelolaan zakat dan wakaf di Indonesia bisa semakin profesional, transparan, dan akuntabel—menjadi pilar penting dalam pembangunan nasional berbasis keadilan sosial.

Simpul Perubahan Menuju Ekosistem Zakat-Wakaf yang Progresif

Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini menjadi simpul perubahan, tempat menyatunya ide-ide besar dan komitmen kuat. Empat hari yang dilalui bersama tidak hanya meninggalkan materi, tetapi juga semangat baru untuk melangkah lebih jauh dalam membangun peradaban zakat dan wakaf yang kokoh dan inklusif.

“Kami pulang bukan hanya membawa ilmu, tapi juga tekad untuk berbuat lebih baik,” tutup salah satu peserta dengan mata berbinar.

(HUMAS Kemenag Kota Malang)

Rudianto

Penulis yang bernama Rudianto ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pengadministrasi Data Penyajian dan Publikasi.