Kebersamaan dan Integritas Kunci Sukses MAN 1 Menuju WBK

Kota Malang (13/8) -- Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, Gus Shampton, memberikan arahan penting kepada para guru dan tenaga kependidikan di MAN 1 Kota Malang dalam sebuah pembinaan yang bertujuan untuk memperkuat komitmen dalam pembangunan Zona Integritas (ZI) di lingkungan pendidikan. Pembinaan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang dirancang untuk memupuk semangat kebersamaan dalam mencapai predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).

Gus Shampton menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan ZI sangat bergantung pada peran pimpinan sebagai role model. "Membangun ZI bukanlah tugas yang mudah. Diperlukan komitmen yang kuat dari seluruh komponen, terutama pimpinan yang harus mampu menjadi teladan bagi semua agen perubahan di institusi ini," ujar Gus Shampton. Ia menambahkan bahwa seorang pemimpin harus mampu memberikan contoh, ide-ide kreatif, serta manajemen yang efektif untuk menciptakan sinergi di dalam organisasi.

Selain itu, Gus Shampton menyoroti pentingnya kebersamaan dan gotong royong dalam proses ini. "Pembangunan ZI-WBK di Kemenag Kota Malang dan di MAN 1 Kota Malang harus dilakukan dalam suasana kekeluargaan, kebersamaan, dan gotong royong oleh seluruh pegawai. Penyatuan tekad dan tujuan bersama adalah kunci sukses," tegasnya. Ia juga menekankan bahwa pembangunan ZI tidak hanya menjadi tanggung jawab kantor Kemenag Kota Malang, tetapi juga melibatkan seluruh madrasah, KUA dan pegawai di bawah naungan kantor Kemenag kota Malang. Q

Dalam arahannya kepada civitas MAN 1 Kota Malang, Gus Shampton memuji pencapaian madrasah yang telah berhasil lolos hingga tahap Tim Penilai Nasional (TPN). Namun, ia mengingatkan bahwa untuk mencapai sukses dalam penilaian akhir, dibutuhkan kerjasama yang erat dan saling bahu-membahu dari seluruh komponen madrasah. "MAN 1 Kota Malang telah mencapai tahap yang luar biasa, tetapi untuk melanjutkan ke tahap penilaian dan meraih sukses, kita harus bersinergi dan saling mendukung," ujarnya.

Gus Shampton juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan hati dan menghindari konflik yang tidak perlu. "Dalam kehidupan ini, pasti ada perbedaan pendapat. Namun, jangan sampai perbedaan tersebut menimbulkan permusuhan. Sebaliknya, kita harus mencari sisi baik dari setiap orang dan membangun kebersamaan. Manusia tidak sempurna, tetapi dengan saling mendukung, kita bisa mencapai tujuan bersama," lanjutnya.

Beliau juga memberikan pesan tentang kesetiaan terhadap institusi. "Jangan setia kepada seseorang hanya karena jabatannya, tetapi belajarlah setia kepada institusi. Jabatan mungkin tidak bertahan lama, tetapi institusi akan terus berjalan dan hidup sebagai sebuah sistem. Pengabdian yang sesungguhnya adalah kesetiaan kepada institusi," tegas Gus Shampton.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, Gus Shampton mengingatkan kembali kegagalan yang pernah dialami Kemenag Kota Malang dalam penilaian TPN pada tahun 2021 akibat ketidakdisiplinan di lingkungan kantor. "Mari kita tata hati dan niatkan kerja kita sebagai ibadah. Apalagi, bapak dan ibu sekalian adalah guru, yang harus memiliki jiwa bersih untuk mendidik generasi penerus," pesan beliau.

Mengakhiri pembinaannya, Gus Shampton menyampaikan pentingnya kerendahan hati dan kebersamaan. "Tidak ada konflik yang tidak bisa diselesaikan. Tidak ada pertikaian yang tidak bisa dihentikan. Kita hanya butuh kerendahan hati untuk saling menerima. Hidup ini untuk saling menyempurnakan, bukan untuk menuntut kesempurnaan dari orang lain," tutupnya.

Dengan adanya pembinaan ini, diharapkan seluruh civitas MAN 1 Kota Malang dapat bersatu padu dalam membangun Zona Integritas dan meraih sukses dalam penilaian TPN. Selain itu, madrasah juga diharapkan mampu menjadi tempat yang nyaman dan berprestasi bagi seluruh siswa dan tenaga pendidik. Humas

Muhammad Nur Hidayah

Penulis yang bernama Muhammad Nur Hidayah ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pranata Humas dan Agen Perubahan Kemenag Kt Malang.