Situbondo – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur menggelar Rapat Evaluasi Pelaksanaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Tahun 2024 di lingkungan Kanwil Kemenag Jatim (23/10). Acara yang bertujuan mengevaluasi pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana melalui pembiayaan SBSN ini dihadiri oleh 16 Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan 30 kepala kantor penerima manfaat.
Kegiatan yang dilaksanakan 23-24 Oktober 2024 ini dibuka dengan sambutan hangat dari Kepala Kantor Kementerian Agama Situbondo, Muhammad Mudhofar. Uniknya, rapat kali ini digelar di luar ruangan untuk menciptakan suasana yang lebih santai dan menghilangkan kejenuhan, sebagaimana dijelaskan oleh panitia penyelenggara.
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Dr. Akhmad Sruji Bahtiar, menegaskan pentingnya menjaga kualitas proyek yang telah dibangun. “Proses perencanaan dan pembangunan sudah mencapai 100 persen. Namun, tugas kita tidak berhenti sampai di situ. Para kepala kantor di kabupaten/kota harus memastikan bahwa bangunan yang sudah didirikan sesuai dengan spesifikasi,” ujarnya.
Beliau juga mengingatkan bahwa masih ada 5 persen anggaran yang ditahan hingga selesainya masa pemeliharaan selama 180 hari. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua fasilitas yang dibangun, termasuk 50 madrasah, 6 Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT), serta 6 Kantor Urusan Agama (KUA), benar-benar optimal dan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.
“Gedung-gedung yang dibangun negara ini harus bermanfaat sepanjang masa. Pemeliharaan sangat penting, seringkali kita abai karena terlalu fokus pada pekerjaan lainnya. Padahal, merawat bangunan sama pentingnya dengan membangunnya,” tambahnya.
Beliau juga menekankan bahwa wujud rasa syukur terhadap fasilitas yang ada harus dibuktikan tidak hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan tindakan nyata yang mencerminkan peningkatan pelayanan. “Jika bangunan yang telah dibangun tidak memberikan dampak pada peningkatan layanan, maka rasa syukur tersebut belum sepenuhnya optimal,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, akan ada 25 titik pembangunan di Jawa Timur yang didanai oleh SBSN. Ia berharap seluruh pihak tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas dan manfaat dari setiap proyek yang dibangun.
“Tidak boleh ada cost sharing dalam proyek SBSN. Semua pihak harus berkoordinasi dengan baik demi suksesnya program ini,” tegasnya sambil mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan proyek tersebut.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Gus Shampton, melalui telepon menyampaikan bahwa evaluasi ini sangat penting sebagai kontrol terhadap pelaksanaan proyek yang masih berjalan. "Kegiatan ini memberi kesempatan untuk memantau progres proyek dan memastikan semuanya sesuai dengan perencanaan," ujar Gus Shampton kepada Humas.
Evaluasi ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi setiap kepala kantor untuk menjaga kualitas dan keberlanjutan fasilitas yang telah dibangun, sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat terus ditingkatkan. Humas