Jangan Jadikan LAZ Sebagai Tempat Aman Tanpa Dampak Nyata

Malang, 4 Juni 2025 — Dalam upaya memastikan tata kelola zakat yang profesional, transparan, dan berdampak nyata bagi masyarakat, Kantor Kementerian Agama Kota Malang melalui Penyelenggara Zakat dan Wakaf, Zainal Anwar, S.Sy., M.H., melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Lembaga Amil Zakat (LAZ) di Kota Malang.

Kegiatan ini dilaksanakan di kantor LAZDA Sabilillah Kota Malang dan dihadiri langsung oleh Ketua Tim Zakat dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Abdul Wahid Rosjidin, S.Ag., M.A., yang juga bertindak sebagai narasumber utama dalam sesi evaluasi dan pembinaan.

Acara ini diikuti oleh jajaran pengurus LAZDA Sabilillah serta anggota tim monitoring yang terdiri dari pejabat dan fungsional terkait. Monev ini menjadi bagian dari program penguatan kelembagaan zakat, yang bertujuan untuk mendorong lembaga zakat agar lebih optimal dalam memberikan kontribusi terhadap kesejahteraan umat.

Dalam arahannya, Abdul Wahid Rosjidin menekankan pentingnya integritas dan profesionalitas para amil dalam mengelola zakat. Ia mengingatkan bahwa keberadaan lembaga zakat bukan sekadar organisasi formal, tetapi harus menjadi perpanjangan tangan umat dalam menunaikan kewajiban sosial dan spiritual mereka.

“Jadilah amil yang amanah dan berintegritas. Zakat bukan sekadar urusan teknis pengumpulan dan distribusi, tetapi juga menyangkut kepercayaan masyarakat dan tanggung jawab di hadapan Allah,” tegasnya.

Ia juga mengajak seluruh pengurus LAZ untuk senantiasa menjaga orientasi niat, bahwa pengelolaan zakat harus dilandasi semangat ibadah, bukan semata-mata rutinitas pekerjaan. Dalam menjalankan tugasnya, para amil perlu senantiasa mengacu pada prinsip Aman Regulasi, Aman NKRI, dan Aman Syar’i — tiga pilar utama dalam menjaga profesionalisme dan keberkahan kerja lembaga zakat.

Program zakat dan wakaf yang dikelola LAZDA Sabilillah, lanjut Abdul Wahid, harus dirancang sedemikian rupa agar benar-benar menyentuh kebutuhan riil masyarakat. Lebih dari sekadar penyaluran bantuan konsumtif, zakat diharapkan mampu mendorong pemberdayaan ekonomi umat dan meningkatkan kualitas hidup mustahik secara berkelanjutan.

Zainal Anwar, selaku Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Kota Malang, menyampaikan bahwa kegiatan Monev ini merupakan bagian dari komitmen Kemenag untuk mengawal kualitas tata kelola lembaga zakat, sekaligus membangun sinergi yang lebih erat antara pemerintah dan LAZ.

“Kegiatan seperti ini menjadi momen penting untuk memperkuat kolaborasi, mengevaluasi kinerja, serta menyamakan persepsi dalam menjalankan tugas-tugas keumatan,” ujarnya.

Dalam sesi dialog, para pengurus LAZDA Sabilillah juga menyampaikan progres program-program zakat yang telah berjalan, termasuk tantangan dan peluang dalam memperluas cakupan layanan kepada masyarakat. Diskusi berjalan hangat dan interaktif, menandakan semangat bersama untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan zakat yang profesional dan berdampak.

Kegiatan Monev ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret untuk memastikan bahwa zakat yang dikelola lembaga amil benar-benar menjadi solusi atas persoalan sosial di masyarakat, sekaligus membawa manfaat dunia dan akhirat bagi semua pihak yang terlibat.

Dengan penguatan peran amil zakat dan kolaborasi yang solid antara Kemenag dan LAZ, diharapkan pengelolaan zakat di Kota Malang semakin maju, akuntabel, dan dirasakan manfaatnya oleh umat luas.

(HUMAS Kemenag Kota Malang)

Rudianto

Penulis yang bernama Rudianto ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pengadministrasi Data Penyajian dan Publikasi.