Idul adha Penuh Aksi Nyata: Qurban, Toleransi, dan Kebersamaan Tanpa Sekat

Malang, 9 Juni 2025 — Suasana hangat dan penuh kebersamaan terasa sejak pagi menyelimuti halaman Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang. Dalam rangka merayakan Idul adha 1446 H, Kemenag Kota Malang melaksanakan penyembelihan hewan qurban sebanyak enam ekor sapi. Salah satu di antaranya telah disembelih lebih awal, pada Minggu (8/6), di kampung binaan Kemenag yaitu Qoryah Sakinah, Kelurahan Tanjungrejo, Kecamatan Sukun.

Pelaksanaan qurban ini menjadi momen penuh makna, tak hanya sebagai ibadah spiritual tetapi juga sebagai wujud pelayanan sosial dan kebersamaan lintas elemen. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Kantor Kemenag Kota Malang, Achmad Shampton, S.HI, M.Ag, bersama jajaran Kasubag TU, para Kepala Seksi, Penyelenggara Zakat dan Wakaf, para Kepala Madrasah se-Kota Malang, Kepala KUA Kecamatan, para penyuluh, pengawas, dan seluruh ASN di lingkungan Kemenag Kota Malang.

Dalam sambutannya, Kepala Kantor Achmad Shampton menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.

“Saya ucapkan terima kasih kepada para Kasi dan penyelenggara, seluruh kepala madrasah, kepala KUA, pengawas, penyuluh, serta seluruh ASN yang telah hadir dan berpartisipasi,” ujar Shampton.

Ia juga mengingatkan makna qurban yang lebih dalam dari sekadar menyembelih hewan. “Ada tiga hal yang diwajibkan oleh Allah kepada Nabi Muhammad SAW, namun tidak diwajibkan kepada umatnya, yaitu sholat dhuha, menyembelih qurban, dan sholat Idulfitri. Ini menunjukkan betapa tinggi keutamaan qurban di sisi Allah. Bahkan Nabi Muhammad yang tidak wajib berzakat karena fakir, setiap tahun tetap berqurban bahkan pernah menyembelih 100 ekor unta.”

Menurutnya, semangat qurban bukan hanya ritual semata, tetapi simbol penyucian diri dari sifat egoisme, keserakahan, dan sifat buruk lainnya.

“Qurban kita hari ini juga harus bermakna sebagai penyembelihan atas ego dan sifat buruk dalam diri. Setelah berqurban, kita harapkan semua kembali dalam keadaan suci dan bersih, serta mampu memberikan pelayanan terbaik kepada umat melalui Kementerian Agama ini,” tambahnya.

Yang membuat perayaan qurban tahun ini semakin istimewa adalah semangat kebersamaan dan toleransi yang ditunjukkan oleh seluruh pegawai. Tidak hanya ASN Muslim yang terlibat, tetapi juga para pegawai non-Muslim baik dari unsur Hindu, Buddha, Kristen, maupun Katolik ikut berperan aktif dalam kegiatan ini.

Mereka membantu di berbagai bagian, mulai dari pengangkutan logistik, pemotongan dan pengemasan daging, hingga penyaluran kepada masyarakat sekitar. Semangat gotong royong lintas iman ini menjadi cerminan kuat bahwa toleransi bukan sekadar slogan, tetapi dapat diwujudkan dalam tindakan nyata.

Daging qurban kemudian dibagikan kepada warga sekitar kantor Kemenag, masyarakat sekitar KUA se-Kota Malang, warga binaan para penyuluh, serta warga kurang mampu yang telah terdata sebagai penerima manfaat. Proses distribusi dilakukan secara tertib dan merata, agar benar-benar sampai kepada mereka yang berhak menerima.

Dengan pelaksanaan qurban tahun ini, Kemenag Kota Malang tidak hanya menunjukkan komitmennya dalam menjalankan syariat Islam, tetapi juga memperlihatkan wajah pelayanan publik yang inklusif, humanis, dan menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi instansi lainnya, bahwa kegiatan keagamaan dapat dikemas dalam semangat kolaboratif, edukatif, dan penuh empati terhadap masyarakat.

“Sehat hewannya, ikhlas niatnya, berkah qurbannya.”
Semangat yang digaungkan dari Kemenag Kota Malang untuk Indonesia yang lebih rukun, lebih peduli, dan lebih bermakna.

(HUMAS Kemenag Kota Malang)

Rudianto

Penulis yang bernama Rudianto ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pengadministrasi Data Penyajian dan Publikasi.