Malang, 30 Oktober 2024 — Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan kinerja madrasah negeri, Kantor Kementerian Agama Kota Malang (Kemenag Kota Malang) menggelar kegiatan Evaluasi Capaian Kinerja Madrasah Negeri se-Kota Malang. Kegiatan yang dilaksanakan pada Senin, 28 Oktober 2024 di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Lt. 2 ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di lingkungan Kementerian Agama Kota Malang.
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Kementerian Agama Kota Malang, Achmad Shampton, yang lebih akrab disapa Gus Shampton. Beliau didampingi oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha (Kasubag), Kepala Seksi (Kasi), Penyelenggara Zakat dan Wakaf (Penzawa), Kepala Madrasah (Kamad), Wakil Kepala Madrasah (Wakamad), Kepala Tata Usaha (KaTU) Madrasah Negeri se-Kota Malang, serta para Jabatan Fungsional Tertentu (JFT) di lingkungan Kemenag Kota Malang. Selain itu, kegiatan ini juga dimoderatori oleh Kasi Pendidikan Madrasah (Kasi Pendma), Abdul Mughni.
Setelah pembukaan oleh Kepala Kemenag, acara dilanjutkan dengan pemaparan capaian kinerja masing-masing madrasah oleh para Kepala Madrasah Negeri di Kota Malang. Presentasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi keberhasilan dan tantangan yang dihadapi oleh setiap madrasah. Paparan tersebut diikuti dengan sesi diskusi untuk membahas isu-isu yang sedang berkembang terkait dengan madrasah.
Poin-Poin Utama dari Evaluasi Kinerja
Dalam kesempatan ini, Gus Shampton menyampaikan beberapa poin penting yang harus menjadi perhatian setiap madrasah.
Pertama, beliau menekankan pentingnya setiap madrasah untuk memiliki target kekhasan masing-masing serta target secara umum. Evaluasi diri madrasah (EDM) dan Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah (RKAM) menjadi alat penting untuk mencapai target tersebut.
Kedua, pentingnya pengelolaan dana komite madrasah sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Nomor 3601 Tahun 2024 tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan Dana dan Sumber Daya Pendidikan oleh Komite Madrasah. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana ini menjadi faktor penting untuk memastikan dana tersebut digunakan secara efektif dan efisien.
Ketiga, penerapan Zona Integritas (ZI) di madrasah menjadi poin utama yang ditekankan oleh Gus Shampton. Beliau menjelaskan bahwa penerapan ZI bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang berintegritas dan bebas dari korupsi. Hal ini melibatkan upaya bersama untuk menghilangkan ego sektoral dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Keempat, Gus Shampton menyoroti pentingnya menjaga marwah madrasah dengan tidak menerima peserta didik yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Kelima, Kemenag Kota Malang akan melakukan segera melakukan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) dilingkungan maadrasah serta memberikan pembinaan ketatausahaan dan pelaporan kinerja keuangan yang baik.
Keenam, sinergi antar madrasah menjadi fokus utama dalam kegiatan ini. Tim IT dari MAN 1, MAN 2, MTsN 1, MTsN 2, MIN 1, dan MIN 2 diinstruksikan untuk bersinergi dalam melakukan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) terpadu.
Terakhir, madrasah juga diharapkan untuk mengoptimalkan tenaga internal, terutama guru agama, untuk mengajar murid baca tulis Al-Qur'an.
Isu-Isu yang Menjadi Perhatian
Dalam sesi diskusi, terdapat beberapa isu yang menjadi perhatian khusus di lingkungan madrasah negeri.
Pertama, masalah bullying di sekolah menjadi isu yang perlu segera diatasi. Gus Shampton menekankan pentingnya melibatkan walimurid dalam merumuskan tindakan mitigasi yang tepat terkait bullying.
Kedua, pengelolaan bangunan yang dibiayai oleh komite, seperti perpustakaan MAN 2 Kota Malang yang baru, juga menjadi perhatian. Kepala madrasah diminta untuk memastikan bangunan tersebut sudah diurus untuk dimasukkan dalam Barang Milik Negara (BMN).
Ketiga, penurunan prestasi porseni Kemenag Kota Malang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya menjadi perhatian utama. Gus Shampton mendorong kolaborasi dan sinergi pembinaan prestasi madrasah negeri agar prestasi tidak hanya dimonopoli oleh madrasah tertentu.
Keempat, bakti kelulusan madrasah negeri perlu dibuat lebih bermanfaat bagi madrasah swasta. Hal ini dilakukan agar terjadi pemerataan manfaat dan dukungan antar madrasah negeri dan swasta.
Kelima, perlu adanya sinergi dalam pengelolaan mahad di madrasah. Gus Shampton mendorong kerjasama antara madrasah negeri dan swasta dalam mengelola mahad agar tercipta lingkungan pendidikan yang lebih baik dan terintegrasi.
Kunci Sukses MAN 2 Kota Malang
Dalam acara ini, juga dibahas mengenai kunci sukses MAN 2 Kota Malang dalam meraih prestasi gemilang hingga tingkat internasional. Dari hasil diskusi disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menjadi kunci sukses MAN 2 Kota Malang.
Pertama, kebijakan madrasah yang diterapkan oleh pimpinan. Kepemimpinan yang visioner dan proaktif menjadi faktor penting dalam mencapai prestasi.
Kedua, kebijakan anggaran yang efektif dan efisien. Madrasah harus mampu mengalokasikan anggaran dengan baik untuk mendukung program-program yang dapat meningkatkan prestasi siswa.
Ketiga, ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Infrastruktur yang baik menjadi salah satu faktor penunjang dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif.
Keempat, peran pembina yang kompeten. Anggaran terbesar dialokasikan untuk membayar pembina yang berkualitas sehingga mampu membimbing siswa dalam meraih prestasi.
Kelima, partisipasi orang tua siswa. Gus Shampton menekankan pentingnya peran orang tua dalam mendukung kegiatan dan program madrasah. Jika madrasah tidak mampu, maka madrasah hanya menanggung biaya pembinanya saja, sementara orang tua turut serta dalam mendukung kebutuhan siswa.
Kesimpulan
Evaluasi capaian kinerja madrasah negeri se-Kota Malang ini menjadi momentum penting dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan madrasah yang berintegritas. Gus Shampton mengajak seluruh elemen madrasah untuk bekerja dengan hati, menjaga sinergi antar madrasah, dan bersama-sama mewujudkan madrasah yang berprestasi dan berintegritas.