Kota Malang (5/9) -- Di tengah era modern yang serba cepat dan canggih, warga Kampung Klampok Kasri, Kota Malang, Jawa Timur, memilih untuk kembali ke masa lalu dengan menggelar "Festival Klampok Kasri Jaman Biyen" (KJB) #3. Festival tahunan yang diadakan pada 4-7 September 2024 ini berhasil menarik perhatian masyarakat lokal dan wisatawan asing, serta mengajak mereka bernostalgia dan merasakan kehangatan kehidupan kampung yang sederhana namun sarat makna.
Kegiatan yang berlangsung meriah ini digelar di Jalan Poros Klampok Kasri RW 02, Kelurahan Gading Kasri, Kecamatan Klojen, Kota Malang. Festival KJB, yang kini memasuki tahun ketiga, tidak hanya menyajikan beragam kegiatan tradisional tetapi juga menghadirkan partisipasi aktif dari berbagai instansi, termasuk Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Klojen.
KUA Kecamatan Klojen turut ambil bagian dalam Festival KJB tahun ini dengan mengusung tema "KUA Kecamatan Klojen Menyapa Warga".
Kepala KUA Klojen, AH. Fauzi Qusyairi, MA, menyampaikan bahwa partisipasi ini merupakan kesempatan bagi KUA untuk mensosialisasikan program-program Kementerian Agama Kota Malang kepada masyarakat luas. "Kegiatan ini mampu menjadi media untuk memperkenalkan berbagai layanan kami, seperti konsultasi ibadah dan muamalah, hukum waris dan wakaf, pernikahan dan keluarga, serta masalah keagamaan lainnya," ujarnya.
Selain itu, kehadiran KUA di festival ini juga bertujuan memberikan edukasi terkait produk halal kepada masyarakat, mengingat banyaknya penjual makanan yang hadir dalam acara tersebut. "Kami berharap, dengan adanya stand KUA, masyarakat bisa lebih memahami pentingnya produk halal yang tengah digaungkan oleh pemerintah," tambahnya.
Sementara itu Kepala Seksi Bimas Islam, Ahmad Hadiri, M. Ag., yang juga hadir di stand KUA Klojen, menyatakan bahwa keikutsertaan KUA dalam festival ini adalah bentuk keterbukaan informasi publik. "Kami ingin masyarakat mendapatkan informasi yang jelas dan akurat terkait layanan KUA, salah satunya melalui inovasi 'Pagar Nikah' sebagai upaya pencegahan gravitasi nikah," jelas beliau.
Ia menambahkan bahwa program "KUA Menyapa Masyarakat" akan terus dilakukan melalui event-event seperti ini. "Saya mewajibkan setiap KUA untuk berpartisipasi dalam program semacan ini. Minggu lalu, KUA Sukun telah mengawali di Kelurahan Kebonsari dengan kegiatan yang sangat meriah. Mudah-mudahan, dengan program seperti ini, masyarakat semakin tahu bahwa zona Integritas dan Wilayah Bebas Korupsi (ZI-WBK) benar-benar ditegakkan di Kemenag Kota Malang," tuturnya.
Dengan Program "KUA Menyapa Masyarakat" ini, diharapkan mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat akan layanan Kementerian Agama Kota Malang yang bersih dan dapat memberikan informasi yang luas terkait Program-program Kementerian Agama Kota Malang. Humas