Qoryah Sakinah sebagai kampung binaan Kementerian Agama Kota Malang memiliki beragam pernak pernik kehidupan masyarakatnya. Salah satu upaya memperbaiki taraf hidup warga Lingkungan Tanjungrejo Sukun ini adalah dengan memberikan perhatian pada para lansia, yakni salah satu bagian masyarakat yang sangat rentan baik dari segi sosial maupun kesehatan.
Secara umum seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 60 tahun ke atas. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh beradaptasi dengan stress lingkungan.
Di Qoryah Sakinah terdata 90 warga lansia dengan rata rata usia 60 - 80 tahun. Beberapa diantara mereka kondisinya sangat memprihatinkan, bukan hanya fisik yang melemah tetapi juga sangat membutuhkan uluran tangan sekitarnya. Diawali survey kondisi mereka yang dilakukan oleh penyuluh agama Islam dengan didampingi kader lansia, terdata 15 lansia dhuafa' ini mendapat perhatian khusus Kementerian agama Kota Malang dengan memberikan bantuan makanan tiap pagi dan sore dengan harapan mereka lebih sehat dan semangat menjalani sisa usia. Mereka secara fisik memang sudah renta dan untuk makan sehari hari sebagian besar dari mereka mengandalkan uluran tangan sekitar mereka, tetangga terdekat atau pengurus Rukun Tetangga. Salah satunya adalah Pak Kusnan, 75 tahun yang kurang lebih setahun yang lalu ditinggal istri tercinta, dan sudah lama tidak ada kontak dengan putra putrinya yang sudah berkeluarga dan tinggal di luar kota. Dengan kondisi seadanya, Pak Nan hidup dengan bantuan tetangga sekitar.
Program Sedaring ( Sehari dua piring ) ini sejalan dengan upaya Kementerian Agama Kota Malang untuk selalu ikut mensejahterakan ummat. Dua piring setiap hari disiapkan untuk 15 lansia di RW 7 Tanjungrejo. Sehari hari sebagian dari mereka ada yang sudah tudak berdaya mencari nafkah , ada juga yang tetap mengais rezeki dengan mengemis dan mengumpulkan barang bekas (pemulung).
Berbagi makanan, menyenangkan orang lain dan melipatgandakan pahala.
Niat memberi makan ini bukanlah sekedar hal formal, namun juga harus didasari dengan kesadaran bahwa sesama manusia harus saling menguatkan dalam banyak hal. Siapa tahu, setelah diberi makan atau minum, seseorang bisa melanjutkan aktivitas yang baik. Dan sang pemberi makan atau minum itu akan terdampak kebaikan juga.
"Barangsiapa yang memberi makan kepada seorang mukmin hingga membuatnya kenyang dari rasa lapar, maka Allah akan memasukkannya ke dalam salah satu pintu surga yang tidak dimasuki oleh orang lain." (HR. Thabrani)
(nur cholisoh)