Kota Malang, tepatnya di Kecamatan Blimbing telah menjadi tempat Sarasehan Penguatan Moderasi Beragama yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada Sabtu, 9 Desember 2023. Acara yang diadakan di waktu siang hingga selesai ini berhasil mengumpulkan 40 perwakilan dari berbagai Ormas Islam se Kota Malang serta tokoh masyarakat yang turut meramaikan diskusi yang berlangsung.
Dalam suasana yang penuh kekhusyukan, sejumlah pejabat dan tokoh agama terkemuka turut mengisi acara dengan sambutannya. KH. Syaifudin Zuhri, salah satu tokoh agama terkemuka tersebut, menekankan pentingnya mengedepankan saling menghormati dan menghargai dalam beragama. "Moderasi bukanlah tentang merendahkan keyakinan, tapi memupuk sikap saling menghormati sebagai landasan utama bagi kerukunan," tegasnya.
Sementara KH. Ahmad Baroni, Sekretaris MUI Kecamatan Blimbing, dan KH. Prof. Abdul Haris turut memberikan pencerahan tentang cara pandang yang menekankan persatuan demi perdamaian dan kerukunan antarumat beragama. "Agama seharusnya menjadi sumber kebersamaan, bukan alat perpecahan," ungkap KH. Prof. Abdul Haris dengan tegas.
Tidak hanya dihadiri oleh perwakilan Ormas dan tokoh agama, namun kehadiran Polsek dan MUI setempat, serta Bapak Seccam, Babinkamtibmas, Ahmad Subhan selaku Kasi PHU Kemenag Kota Malang dan Bapak Zainal Anwar selaku Penyelenggara Zawa Kemenag Kota Malang juga memperkuat keseriusan dalam menyuarakan pentingnya sikap toleransi dan moderat dalam beragama.
Menurut Bapak Zainal Anwar, penyelenggara Zawa Kemenag Kota Malang, kegiatan ini merupakan upaya nyata dalam memberikan pemahaman yang lebih dalam terkait sikap moderat, bersih, dan toleran dalam menjalankan ajaran agama.
Sarasehan ini bukan semata-mata wacana, namun juga menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk memahami bahwa moderasi beragama adalah kunci keberagaman yang harmonis. Harapannya, semangat perdamaian yang diusung dalam sarasehan ini dapat terus berkobar dan menjadi landasan utama dalam menjaga kerukunan di tengah perbedaan.(HUMAS)