Hidup yang Berguna

Yakobus 4:14

Tahukah anda bahwa manusia sering kali terjebak dalam ambisinya untuk mengejar kekayaan, jabatan, dan pengakuan.

Mereka membuat banyak rencana untuk masa depan, seakan-akan mereka sepenuhnya yang mengendalikan waktu dan hidup ini. Sebagaimana diajarkan oleh dunia kepada kita yakni untuk mengejar kesuksesan, kekayaan, dan popularitas. Namun, firman Tuhan mengingatkan bahwa hidup ini hnya sementara, seperti uap yang sebentar tampak lalu hilang. Hidup ini begitu singkat dan rapuh.

Firman Tuhan dalam Yakobus 4:14, mengatakan: "Sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap."

Hal ini menantang kita untuk tidak menyia-nyiakan waktu yang ada. Oleh karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi hari besok, itu sebabnya hari ini adalah kesempatan bagi kita untuk menjalani hidup secara bermakna dan berguna.

Sesuai firnan Tuhan yang tertulis dalam Yakobus 4:14 tsb, ada beberapa hal yang perlu dan harus kita perhatikan dalam hidup ini, sehingga kita memiliki hidup yang berguna, antara lain:

1. Mau menjalani hidup sesuai kehendak Tuhan Kehidupan yang diarahkan oleh kehendak Tuhan akan selalu membawa manfaat kekal. Ketika kita mencari kehendak-Nya dalam pekerjaan, pelayanan, relasi, dan keputusan hidup, berarti kita sedang menanam benih yang akan bertumbuh serta berbuah untuk selama-lamanya.

Tidak seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi hari besok. Kita sehat hari ini, tetapi bisa saja esok jatuh sakit. Kita bisa kaya hari ini, tetapi besok bangkrut. Hidup itu terbatas dan rapuh.

Kesadaran akan keterbatasan ini seharusnya mengubah cara pandang kita tentang hidup. Jangan jalani hidup hanya untuk rencana pribadi. Libatkan Tuhan dalam segala keputusan. Hidup yang diarahkan oleh Tuhan akan selalu menghasilkan buah yang kekal.

Yakobus 4:15 mengatakan: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."

2. Mau berbuat baik kepada sesama Karena hidup begitu singkat, maka yang terpenting bukan berapa lama kita hidup, melainkan apa yang kita lakukan selama hidup. Hidup yang berguna adalah hidup yang berdampak—bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga bagi sesama dan bagi kemuliaan Tuhan.

Setiap hari adalah peluang untuk menabur kebaikan. Hidup yang berguna bukan tentang seberapa besar yang kita miliki, tapi seberapa besar kita membagikannya.

Surat Galatia 6:10 mengajarkan kepada kita demikian: "Karena itu, selama masih ada kesempatan, marilah kita berbuat baik kepada semua orang..."

3. Mau menghitung hari-hari yang dijalani dengan bijaksana

Sekali lagi, bahwa tidak ada seorang pun yang tahu apa yang akan terjadi besok. Kita bisa sehat hari ini, tetapi esok jatuh sakit. Kita bisa kaya hari ini, tetapi besok bangkrut. Hidup itu rapuh. Kesadaran akan keterbatasan ini seharusnya mengubah cara pandang kita tentang hidup.

Sadari bahwa waktu itu terbatas. Gunakanlah dengan bijaksana. Prioritaskan hal-hal yang bernilai kekal.

Mazmur 90:12, mengatakan : "Ajarlah kami menghitung hari-hari kami sedemikian, hingga kami beroleh hati yang bijaksana."

Karena hidup ini singkat seperti uap, mari kita pergunakan setiap hari dengan bijaksana, sehingga pada saatnya nanti ketika waktu kita di dunia sudah berakhir, maka kita dapat berkata: "Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman." Sebagaimana diajarkan di dalam 2 Timotius 4:7.

Akhirnya, mari kita renungkan sejenak:

Satu tindakan nyata apakah yang bisa kita lakukan hari ini, agar hidup kita berguna bagi orang lain dan menyenangkan hati Tuhan?

Tuhan Memberkati.

Oleh: PIRENO ADI WARDOYO S.Th

(Penyuluh Agama Kristen Ahli Pertama pada Sub Bagian Tata Usaha Kantor Kementerian Agama Kota Malang)

Rudianto

Penulis yang bernama Rudianto ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pengadministrasi Data Penyajian dan Publikasi.