RENUNGAN BERDASARKAN YOHANES 20:1, 11-18
“Maria Magdalena: Dari Tangisan ke Sukacita, Dari Keraguan ke Kesaksian”
Menghidupi Semangat SENYUM di Kantor Kementerian Agama Kota Malang
Bacaan Injil Yohanes 20:1,11-18 mengisahkan pengalaman mengharukan Maria Magdalena saat mendatangi kubur Yesus. Ia datang dengan hati yang hancur karena kehilangan Sang Guru yang sangat dikasihinya. Di tengah kegelapan pagi dan kesedihan yang dalam, Maria menemukan bahwa batu kubur telah terguling. Ia menangis, dan dalam tangisnya itu, ia melihat dua malaikat dan kemudian Yesus sendiri, meski awalnya ia tidak mengenali-Nya. Namun ketika Yesus memanggil namanya, “Maria!”, seketika ia menyadari bahwa Ia adalah Tuhan yang telah bangkit. Seketika itu pula, duka berubah menjadi sukacita, dan Maria bergegas menjadi pewarta pertama kebangkitan kepada para murid.
Renungan ini sangat relevan bagi kita, khususnya umat Katolik Kota Malang dan seluruh warga Indonesia, dalam menjalani pelayanan di lingkungan Kementerian Agama Kota Malang yang menghidupi semangat SENYUM, singkatan dari Sehat, Nyaman, Unggul, dan Maju. Maria mengalami pemulihan batin ketika Yesus hadir dalam lukanya - inilah semangat sehat yang harus kita miliki dalam pelayanan: hati yang tulus, sikap yang ramah, dan komunikasi yang empatik. Ketika Maria berada di taman, tempat yang sederhana namun penuh makna, ia menemukan kenyamanan dalam kehadiran Yesus. Maka, kenyamanan dalam pelayanan bukan sekadar soal fasilitas, melainkan tercermin dalam sikap terbuka, penerimaan, dan suasana yang menghormati semua orang.
Yesus memilih Maria - seorang perempuan biasa - sebagai saksi pertama kebangkitan. Ini menunjukkan bahwa keunggulan tidak tergantung pada jabatan atau status, melainkan pada kesetiaan dan kerelaan untuk menjadi pembawa kabar baik. Pelayanan yang unggul adalah pelayanan yang cepat tanggap, profesional, dan melayani dengan hati. Setelah mengalami perjumpaan dengan Tuhan, Maria tidak diam. Ia bergerak dan maju, menjadi pewarta harapan kepada para murid. Ini menjadi inspirasi bagi kita untuk senantiasa berkembang, aktif, dan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan pelayanan publik.
Semangat SENYUM bukan hanya slogan, tetapi perwujudan nyata dari iman dan kasih dalam tindakan. Selain itu Sebagai warga katolik Kota Malang dan warga Negara Indonesia kita diajak meneladani Maria Magdalena yang setia dan berani menjadi saksi kebangkitan Kristus. Langkah nyatanya bisa dimulai dengan menjaga kesehatan rohani dan jasmani melalui hidup seimbang dan pelayanan kasih. Kita juga menciptakan lingkungan yang nyaman dengan sikap ramah, terbuka, dan saling menghargai di komunitas. Untuk menjadi unggul, kita perlu meningkatkan kualitas iman melalui pendalaman Kitab Suci dan keterlibatan aktif dalam kegiatan gereja. Terakhir, kita dipanggil untuk maju, menjadi pewarta kabar sukacita lewat tindakan nyata di tengah masyarakat, serta ikut membangun kerukunan dan persaudaraan lintas iman di Kota Malang. Dengan semangat SENYUM (Sehat, Nyaman, Unggul, dan Maju) kita mewujudkan iman yang hidup dan berdampak. Akhirnya, melalui kisah Maria Magdalena ini, kita diajak untuk menjadikan pelayanan sebagai perjumpaan yang menyembuhkan, menyemangati, dan menggerakkan.
Berkah Dalem
Oleh : Whanarian Mukti Cahyo // Penata Layanan Operasional // Kantor Kementerian Agama Kota Malang