Malang, 3 Februari 2025 – Para guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kota Malang mengikuti workshop bertajuk “Penggunaan Deep Learning bagi Pembelajaran PAI” yang diselenggarakan di Malang Creative Center (MCC). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pendidik dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk pembelajaran yang lebih interaktif dan efektif.
Workshop ini dibuka secara resmi oleh Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam (PAIS) Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang, Dr. Febrian Taufiq Sholeh. Dalam sambutannya, Kasi Pais menekankan pentingnya adaptasi teknologi dalam dunia pendidikan, khususnya bagi guru-guru PAI agar dapat menghadirkan metode pembelajaran yang lebih inovatif.
Sebagai narasumber utama, Prof. Dr. Triyo Supriyatno, guru besar Fakultas Tarbiyah UIN Maliki Malang. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan konsep dasar deep learning serta contoh penerapannya dalam mendukung pembelajaran PAI.Bila diaplikasikan dalam metode pembelajaran, maka arti deep learning adalah sebuah kurikulum yang menggabungkan tiga elemen utama, yaitu Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyfull Learning.
Masing-masing elemen dirancang untuk menciptakan suasana belajar yang tidak hanya mengedepankan pengetahuan, tetapi juga pengalaman bermakna bagi para peserta didik.
Jika diaplikasikan dalam kurikulum pembelajaran, maka contoh Kurikulum Deep Learning dapat dipantau sesuai penggabungan tiga elemen yang mencakup Mindful Learning, Meaningful Learning, dan Joyfull Learning.
Pada elemen Mindful Learning, para guru akan memperhatikan keunikan para siswa, termasuk potensi dan kebutuhan masing-masing yang berbeda.
Kemudian elemen Meaningful Learning. Para siswa diajak memahami alasan di balik setiap materi pelajaran yang dipelajari dan pentingnya pelajaran itu bagi kehidupan di dunia nyata kelak.
Terakhir adalah elemen Joyfull Learning. Metode ini menjadi pendekatan pembelajaran yang tidak sekadar mengedepankan hal-hal yang menyenangkan dalam pembelajaran. Namun juga mengutamakan pemikiran yang mendalam dari para siswa terhadap setiap materi pembelajaran yang diajarkan
Para peserta workshop yang terdiri dari guru-guru PAI jenjang SD tampak antusias mengikuti sesi pelatihan. Mereka tidak hanya mendapatkan wawasan teoretis, tetapi juga kesempatan untuk mencoba langsung beberapa aplikasi berbasis deep learning yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
Acara ini diharapkan dapat membuka wawasan baru bagi para guru PAI di Kota Malang dalam mengoptimalkan teknologi kecerdasan buatan untuk meningkatkan kualitas pengajaran. Kemenag Kota Malang pun berkomitmen untuk terus mendorong inovasi di bidang pendidikan agama agar lebih relevan dengan perkembangan zaman.(HUMAS)
