Malang, 15 Maret 2025 – Dalam suasana Syawal yang penuh berkah, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama Kota Malang menggelar acara Halal Bi Halal yang dirangkaikan dengan peringatan Hari Kartini. Bertempat di Aula Utama Kemenag Kota Malang, kegiatan ini menjadi momentum spesial untuk memperkuat jalinan silaturahmi sekaligus meneguhkan peran perempuan dalam membangun keluarga dan masyarakat.
Sejak pukul 08.00 WIB, aula utama telah dipenuhi semangat kebersamaan dari para anggota DWP yang datang dari berbagai satuan kerja, mulai dari MIN, MTsN, MAN, KUA hingga kantor Kemenag Kota Malang. Tak sekadar ajang temu kangen pasca-Ramadan, kegiatan ini juga menjadi ruang refleksi atas perjuangan Raden Ajeng Kartini sebagai ikon emansipasi wanita Indonesia.
Dalam sambutannya, Ketua DWP Kemenag Kota Malang, Ning Raudloh Quds, menekankan pentingnya merawat ukhuwah antaranggota dan terus memperkuat peran strategis perempuan. "Kita semua, sebagai istri, ibu, dan anggota masyarakat, memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan yang harmonis dan berdaya. Kartini telah menyalakan lilin harapan, dan kita adalah penjaganya," ujarnya penuh semangat.
Suasana menjadi lebih khidmat saat sesi tausiah yang disampaikan oleh Moch Fauzi, M.Pd. Dengan gaya penyampaian yang santai namun menyentuh, beliau mengajak seluruh peserta untuk merenungkan kembali makna ketangguhan perempuan dalam kehidupan sehari-hari. "Perempuan itu seperti pelita—ia mungkin terlihat lembut, tapi mampu menerangi dalam gelap. Kunci ketangguhan ada pada kesabaran, keikhlasan, dan niat yang lurus," tuturnya sambil membagikan tips bijak menghadapi dinamika peran ganda sebagai istri dan ibu.
Sebagai penutup, seluruh peserta saling bersalaman dan bermaaf-maafan dalam suasana penuh kehangatan. Gestur sederhana ini menjadi simbol kuat dari semangat saling menguatkan, memaafkan, dan menjaga harmoni bersama.
Kegiatan ini tidak hanya mempererat silaturahmi, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan dan pemberdayaan perempuan di lingkungan Kemenag Kota Malang. Semangat Kartini terasa hidup kembali, menyatu dengan nilai-nilai Islam dan budaya lokal yang saling menguatkan.
Dengan penuh harap, acara ini menjadi pijakan untuk terus merawat harmoni, meningkatkan kontribusi perempuan, serta menumbuhkan solidaritas yang lebih kokoh di tengah keberagaman.
(HUMAS Kemenag Kota Malang)
