Sosialisasi Calon Jamaah Haji 2026, Antisipasi Awal, Minimalkan Gagal Berangkat

Kota Malang -- Aula PLHUT Kantor Kementerian Agama Kota Malang menjadi ruang penting bagi 68 calon jamaah haji tahun keberangkatan 2026 dalam kegiatan Sosialisasi dan Pengarahan Haji. Mereka adalah bagian dari 140 pengguna layanan haji BSI yang disiapkan untuk menghadapi proses panjang menuju tanah suci.

Kegiatan ini menghadirkan unsur pimpinan cabang BSI beserta timnya, serta dari Kemenag Kota Malang turut hadir Kepala Kantor, Gus Shampton, dan Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Dr. Subhan.

Antisipasi Sejak Dini

Dalam arahannya, Gus Shampton menekankan pentingnya persiapan sejak awal, terutama terkait administrasi dan kesehatan calon jamaah.

“Setiap tahun Indonesia mendapat kuota sekitar 221.000 jamaah haji, namun realisasinya kerap tidak terpenuhi. Banyak yang gagal berangkat karena persoalan kesehatan maupun administrasi, bahkan hingga detik-detik terakhir menjelang keberangkatan,” ujarnya.

Ia menambahkan, salah satu persoalan klasik adalah pelunasan biaya haji yang mendadak, sehingga perlu ada pembekalan awal agar calon jamaah tidak terjebak dalam situasi darurat.

“Kegiatan sosialisasi ini adalah langkah antisipasi. Harapannya, seluruh jamaah Kota Malang dapat lebih siap dan kuota bisa terpenuhi mendekati angka maksimal,” tandasnya.

Penguatan Materi dari Seksi PHU

Sementara itu, Dr. Subhan, Kepala Seksi PHU Kemenag Kota Malang, memberikan pemahaman teknis terkait alur administrasi, syarat kesehatan, dan jadwal penting yang wajib dicermati jamaah.

“Keberangkatan haji bukan hanya soal kemampuan finansial. Ada proses verifikasi berlapis yang mencakup kesehatan, administrasi, hingga regulasi teknis yang berubah setiap tahun. Karena itu, jamaah harus cermat sejak jauh-jauh hari,” jelasnya.

Mulai dari Pola Hidup Sehari-hari

Lebih jauh, Dr. Subhan menegaskan bahwa faktor kesehatan menjadi penentu utama keberangkatan haji.

“Tidak sedikit jamaah yang gagal berangkat hanya karena keterlambatan mengurus kesehatan. Oleh karena itu, sejak sekarang biasakan pola hidup sehat, rutin memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan, menjaga stamina, dan mengendalikan penyakit bawaan seperti hipertensi atau diabetes,” pesannya.

Ia menegaskan, jamaah haji harus memandang pemeriksaan kesehatan bukan sekadar formalitas, tetapi sebagai tahapan sakral yang menentukan kelancaran ibadah di tanah suci. Humas

Muhammad Nur Hidayah

Penulis yang bernama Muhammad Nur Hidayah ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pranata Humas dan Agen Perubahan Kemenag Kt Malang.