Malang, 16 Juni 2025 — Suasana akrab dan penuh semangat mewarnai pertemuan antara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kantor Kementerian Agama Kota Malang dan Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm, Uskup Keuskupan Malang. Pertemuan yang berlangsung di Keuskupan Malang jalan. Guntur No. 1 Kota Malang ini menjadi momen berharga dalam upaya memperkuat sinergi antara Gereja Katolik dan pemerintah, khususnya dalam bidang pelayanan dan pendidikan agama.
PPPK dari Kemenag Kota Malang yang hadir dalam audiensi tersebut adalah Whanarian Mukti Cahyo, M. Sumarni keduanya sebagai Penata Layanan Operasional dan Yustina Lestari, yang bertugas sebagai Penyuluh Agama Katolik. Mereka datang dengan semangat membangun komunikasi dan kerja sama lintas kelembagaan, serta sebagai wujud komitmen dalam menjalankan peran pelayanan terhadap umat Katolik di Kota Malang.
Tak hanya dari Kota Malang, kehadiran dalam audiensi ini turut melibatkan unsur dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malang, yang juga menghadirkan PPPK serta para tokoh penting di lingkungan pendidikan Katolik. Hadir mendampingi, Drs. I.J. Wartohadi, M.Th, sebagai Penanggung Jawab Penyelenggara Katolik Kabupaten Malang; Aloysius Beja, S.Ag, Pengawas Pendidikan Agama Katolik Kota Malang; dan Stephanus Rudi Muryanta, S.Ag, Pengawas Pendidikan Agama Katolik Kabupaten Malang.
Pertemuan ini bertujuan memperkenalkan para pegawai baru PPPK kepada Bapa Uskup selaku pemimpin tertinggi Gereja Katolik di wilayah Keuskupan Malang, serta membangun pondasi kolaborasi antara Kementerian Agama dan Gereja. Di tengah tantangan layanan keagamaan yang semakin kompleks, sinergi ini diharapkan dapat menjadi motor penggerak peningkatan kualitas pendidikan dan pembinaan keagamaan umat Katolik, khususnya di wilayah Kota dan Kabupaten Malang.
Di antara hal yang menjadi sorotan dalam pertemuan tersebut adalah pentingnya memperhatikan peserta didik Katolik di sekolah-sekolah negeri yang belum memiliki guru agama Katolik. Isu ini mendapat perhatian khusus dari Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, yang menyampaikan keprihatinan sekaligus harapannya agar seluruh anak Katolik dapat memperoleh hak pendidikan agama yang layak dan sesuai keyakinannya, tanpa terkecuali.
Mgr. Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm menyambut baik kehadiran para PPPK serta jajaran Kementerian Agama dalam pertemuan ini. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas semangat pengabdian dan inisiatif membangun komunikasi aktif dengan pihak gereja.
“Saya merasa senang melihat adanya langkah-langkah positif dari Kementerian Agama melalui kehadiran para PPPK ini. Semoga kolaborasi ini dapat terus terjaga dan berkembang, karena pelayanan terhadap umat, terutama dalam bidang pendidikan iman, adalah tanggung jawab bersama,” ujar Bapa Uskup.
Beliau juga mengajak agar para petugas lapangan dari Kemenag tidak ragu untuk menjalin komunikasi dengan paroki dan lembaga pendidikan Katolik, agar pelayanan dapat dilakukan secara lebih merata dan menyentuh kebutuhan riil umat.
Audiensi ini bukan sekadar seremonial perkenalan, tetapi merupakan langkah awal dari rencana kolaborasi yang lebih luas antara Kementerian Agama dan Gereja Katolik di Malang Raya. Keterlibatan langsung para PPPK diharapkan menjadi motor penggerak baru yang mampu menjembatani kepentingan umat dan program-program pemerintah.
Yustina Lestari, sebagai Penyuluh Agama Katolik yang baru dilantik, menyampaikan kesiapannya untuk turut ambil bagian dalam proses pembinaan umat secara aktif. “Kami datang dengan semangat melayani. Mudah-mudahan, melalui kerja sama ini, pelayanan terhadap umat Katolik di Kota Malang dapat semakin menyentuh hati dan menjawab kebutuhan zaman,” ungkapnya.
Pertemuan ini menjadi titik tolak penting dalam membangun jejaring yang lebih kuat antara Gereja dan pemerintah. Dengan sinergi yang terus dipupuk, diharapkan pelayanan terhadap umat Katolik—baik dalam bentuk pendidikan, penyuluhan, maupun penguatan komunitas—dapat dilakukan secara lebih inklusif, berkelanjutan, dan berdampak luas.
Kehadiran para PPPK yang siap terjun langsung ke lapangan menjadi sinyal positif bagi tumbuhnya kolaborasi yang produktif. Sebuah langkah kecil dengan dampak besar—karena pada akhirnya, pelayanan kepada umat bukan hanya tugas lembaga keagamaan, tapi juga amanah bersama yang menyatukan misi kenegaraan dan panggilan spiritual.
(HUMAS Kemenag Kota Malang)
