Sidoarjo -- Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Timur kembali menegaskan komitmennya dalam pembangunan Zona Integritas melalui kegiatan submit serentak Penilaian Mandiri Zona Integritas (PMPZI) tahun 2024, Senin (30/12). Kegiatan yang berlangsung dari pukul 08.00 hingga 09.00 WIB ini diikuti oleh seluruh jajaran Kanwil Kemenag Jatim serta Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Jawa Timur, baik secara langsung maupun daring.
Acara ini merupakan langkah kolektif untuk memperkuat langkah menuju predikat Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (ZI WBK). Tidak hanya sebatas formalitas, kegiatan ini mencerminkan semangat kebersamaan seluruh aparatur Kementerian Agama di Jawa Timur dalam memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat.
Dalam sambutannya, Kepala Kanwil Kemenag Jatim, Dr. Akhmad Sruji Bahtiar, menegaskan bahwa pembangunan Zona Integritas bukan sekadar tujuan administratif, melainkan kebutuhan yang mendasar bagi institusi.
“Zona Integritas ini adalah kebutuhan, bukan keinginan. Kita meraihnya bukan untuk gagah-gagahan, tapi karena ini adalah tanggung jawab moral kita sebagai bagian dari institusi. Jangan berhenti karena lelah, tapi berhentilah jika cita-cita bersama telah tercapai,” ujar beliau.
Beliau juga menggarisbawahi pentingnya rasa memiliki terhadap institusi sebagai fondasi keberhasilan bersama. “Institusi ini adalah tempat mencari hidup dan kehidupan. Jika kita mampu mengkonsolidasikan harapan dan semangat bersama, maka cita-cita besar akan lebih mudah tercapai,” tambah beliau.
Senada dengan itu, Kepala Kantor Kemenag Kota Malang, Gus Shampton, yang turut mengikuti acara secara daring, menyampaikan apresiasi atas komitmen seluruh pihak dalam perjalanan panjang mewujudkan Zona Integritas sejak 2019.
“Hari ini Kota Malang berikhtiar kembali untuk submit. Perjalanan ini telah kita mulai sejak 2019 hingga 2024. Keberhasilan ini adalah kesuksesan bersama, hasil dari kebersamaan kita semua,” ungkap beliau.
Beliau mengibaratkan perjuangan membangun integritas seperti secercah cahaya lilin di tengah kegelapan. “Segelap-gelapnya malam yang gulita akan menjadi terang meskipun hanya oleh secercah cahaya lilin. Jadilah lilin-lilin yang mampu membawa penerangan di tengah gelapnya kehidupan,” ujar beliau dengan penuh filosofi. Humas