Kota Malang - Kamis, 20 Februari 2025, pendampingan manajemen Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kedungkandang dilaksanakan oleh Dedi Noviyanto, S.Pd.I., M.Pd.I., selaku Pengawas PAI SMA/SMK/SLB Kantor Kementerian Agama Kota Malang. Kegiatan ini berlangsung di SLB C Autis Negeri Kedungkandang dan SLB A, B, D Negeri Kedungkandang dari pukul 09.00 hingga 11.30 WIB.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ade Dian Firdiana, M.Pd., selaku Kepala SLB C Autis Negeri Kedungkandang, serta Ludfi Ida Variani, M.Si., Wakil Kepala Kurikulum yang mewakili Kepala SLB A, B, D Negeri Kedungkandang. Dalam kegiatan ini, dilakukan evaluasi dan diskusi terkait kondisi serta kebutuhan pembelajaran PAI di kedua lembaga tersebut.
Kendala Pembelajaran PAI di SLB Kedungkandang
Dari hasil pendampingan, ditemukan beberapa kendala utama dalam pelaksanaan pembelajaran PAI di kedua SLB tersebut. Salah satu permasalahan utama adalah tidak adanya guru mata pelajaran PAI di kedua sekolah. Akibatnya, pembelajaran PAI dilakukan oleh guru kelas yang beragama Islam, meskipun mereka tidak memiliki latar belakang pendidikan khusus dalam bidang tersebut. Hal ini menjadi tantangan tersendiri karena PAI memiliki karakteristik khusus yang memerlukan pengajaran dari tenaga profesional yang kompeten di bidangnya.
Harapan Penambahan Guru PAI ASN
Menanggapi kondisi tersebut, kedua pimpinan sekolah sangat berharap agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur atau Kementerian Agama dapat menugaskan guru ASN PAI di kedua SLB. Penempatan guru PAI definitif sangat diperlukan mengingat pentingnya pendidikan agama yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik berkebutuhan khusus. Selain itu, mereka juga berharap agar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur dapat memberikan dukungan optimal dalam pemenuhan formasi guru mata pelajaran di SLB, termasuk guru PAI, Bahasa Inggris, dan Olahraga.
Pembentukan MGMP PAI SLB Kota Malang
Dalam pendampingan ini, juga didiskusikan rencana pembentukan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI SLB di Kota Malang. Keberadaan MGMP ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi para guru PAI SLB dan guru kelas yang diberi tugas tambahan mengajar PAI untuk saling berbagi pengalaman dan meningkatkan kompetensi dalam mengajar. Mengingat bahwa pembelajaran PAI di SLB memiliki karakteristik yang lebih khusus dibandingkan sekolah umum, wadah seperti MGMP dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran PAI di lingkungan SLB.
Pendampingan ini menjadi langkah awal dalam meningkatkan mutu pendidikan agama Islam bagi siswa berkebutuhan khusus di SLB Kedungkandang. Diharapkan dengan adanya perhatian dari pihak terkait, solusi terbaik dapat segera ditemukan demi peningkatan kualitas pendidikan di SLB secara keseluruhan. (HUMAS)