Malang, “Perempuan adalah salah satu benteng utama dalam perbaikan moral anak Bangsa, menjaga dan meningkatkan kerukunan umat beragama” demikian dinyatakan oleh Hj. Nurul Istiqamah, M.Pd, Gara Zawa Kementerian Agama Kota Malang saat menghadiri sarasehan dan pembentukan kerukunan umat beragama di Hotel Tugu 2 Oktober 2021 yang diselenggarakan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Malang.
Giat yang dihadiri oleh para tokoh agama, Kementerian Agama, Kabag Kesra ini dibuka oleh Ketua FKUB Kota Malang, H. Taufik Kusuma yang juga mantan pengawas agama di Kementerian Agama Kota Malang. Dalam sambutannya ia menyatakan pentingnya Kerukunan Umat beragama untuk menciptakan Bangsa Indonesia yang tetap rukun, harmonis, tentram dan damai. Para tokoh agama dalam hal ini bertugas mensosialisasikan, dan melakukkanpemberdayaan Forum Kerukunan umat beragama di segala komunitas.
Prof .Dr .Dyah Sawitri ,SE.M.M .Rektor UNIGA dalam pemaparannya menyebutkan bahwa moderasi beragama dan civil Society adalah perekat dan pemersatu Bangsa. Moderasi beragama menuntun setiap manusia untuk saling menghargai antar sesama tanpa sekat jenis kelamin, agama, ras, suku dan golongan apapun. Penghargaan terhadap kemanusiaan didasarkan atas prestasi, bukan prestise seperti suku, agama, keturunan dan lain-lain. Indonesia yang penuh dengan keragaman , Etnis ,Suku ,Budaya, Bahasa dan Agama harus menempatkan moderasi beragama sebagai fokus tujuan untuk menjaga keragaman itu. Perempuan adalah muara kesuksesan, keteraturan, kedisiplinan dan kemampuan menghargai orang lain sangat ditentukan sikap sang Ibu dalam mendidik dan mengatur Rumah Tangga. Fakta ini menempatkan peran penting perempuan dalam segala hal.
“Perempuan menjadi bagian penting dalam menentukan arah hidup Bangsa. Sehingga peranannya sangat diharapkan terutama dalam menjaga keutuhan dan keharmonisan kehidupan umat beragama, “ujarnya
Sementara itu Dra .Rinawati .MM, Kepala BAKESBANGPOL Kota Malang menegaskan pentingnya membangun sinergitas lintas Agama Dalam Rangka Menjaga Moderasi Keberagaman dan semangat persaudaraan di Kota Malang. Senada dengan pemateri sebelumnya, ia menegaskan bahwa penguatan nilai-nilai kerukunan antarumat beragama bisa dimulai dari partisipasi dan peran perempuan dalam kehidupan sehari-hari. "Wujudnya, adalah produktivitas dan peran perempuan dalam kehidupan keluarga dan masyarakat," Tegas Rinawati.