Literasi Dakwah Era Media Sosial di Kemenag Kota Malang
Malang (16/2/2025) — Di tengah derasnya arus informasi digital, Kantor Kementerian Agama Kota Malang menyelenggarakan kegiatan Penguatan Literasi bagi Penyuluh Agama Islam, pada Rabu (16/2), bertempat di Aula PLHUT. Kegiatan ini diikuti oleh para penyuluh agama Islam dari seluruh kecamatan di Kota Malang, serta dihadiri oleh perwakilan pegawai dari masing-masing Kantor Urusan Agama (KUA) dan staf Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag Kota Malang.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas literasi para penyuluh dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah yang relevan, efektif, dan mampu menjangkau masyarakat luas, khususnya melalui media digital.
Dalam sambutannya, Kasi Bimas Islam, Ahmad Hadiri, S.Ag., M.Ag., menekankan bahwa literasi tidak sebatas pada kemampuan membaca. “Literasi itu mencakup menulis, mengamati, mengevaluasi, dan memahami. Di era digital ini, kita dituntut tidak hanya memahami informasi, tapi juga mampu menyampaikan kembali informasi itu dengan baik kepada masyarakat,” ujarnya.
Beliau juga menyampaikan harapan agar para penyuluh dapat memanfaatkan materi yang diperoleh untuk menghasilkan karya yang berdampak positif bagi masyarakat. “Teknologi terus berkembang, dan kita harus mengikuti agar dakwah kita tetap relevan. Literasi digital menjadi jembatan penting dalam menyampaikan pesan keagamaan dengan cara yang lebih efektif,” tambahnya.
Materi utama disampaikan oleh Jihan Vahira, seorang content creator yang aktif di berbagai platform digital. Dalam paparannya yang energik dan aplikatif, Jihan mengajak para peserta untuk mulai memaksimalkan media sosial sebagai sarana dakwah.
“Langkah pertama adalah menentukan media sosial yang sesuai dengan karakter konten kita, apakah Instagram, Facebook, atau YouTube. Setelah itu, tentukan topik yang relevan dan dibutuhkan oleh masyarakat,” jelasnya. Jihan juga membagikan tips waktu terbaik untuk mempublikasikan konten, yaitu pada jam-jam prime time ketika masyarakat sedang aktif menggunakan ponsel.
Suasana kegiatan berlangsung interaktif dan hangat. Para penyuluh tampak antusias, apalagi ketika diajak untuk membuat konsep konten dakwah yang bisa langsung diimplementasikan.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para penyuluh agama Islam di Kota Malang dapat menjadi pelopor dakwah yang tidak hanya bijak dalam menyampaikan ajaran, tetapi juga cakap dalam menggunakan media digital secara positif dan profesional.
Kemenag Kota Malang berkomitmen untuk terus memberikan dukungan dan pelatihan serupa di masa mendatang, sebagai bentuk adaptasi terhadap zaman dan kebutuhan masyarakat yang terus berkembang.
(HUMAS Kemenag Kota Malang)