Pengukuhan IPARI sebagai Cikal Bakal Toleransi Di kota Malang

Kota Malang (16/2) -- Hari ini, Kantor Kementerian Agama Kota Malang menjadi saksi dari pengukuhan Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) untuk masa bhakti 2024-2028. Acara ini juga diikuti dengan dialog lintas agama yang bertujuan untuk pendalaman Moderasi Beragama dan mempererat kerjasama antar pemuka agama dengan penyuluh agama dalam membangun kedamaian dan kebaikan di tengah masyarakat.

Dalam acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh agama dan para penyuluh agama, termasuk kepala kantor Kementerian Agama Kota Malang, Gus Shampton, tercetuslah arahan dan pembinaan yang menginspirasi dari Gus Shampton.

Gus Shampton menjelaskan bahwa IPARI dibentuk dengan tujuan agar pengurusnya dapat menyusun dan mengikuti kode etik serta Moderasi beragama yang menjadi standar keprofesionalan dalam berbagai kegiatan di lingkungan Kementerian Agama Kota Malang. "Tugas berat kita adalah bagaimana kita dapat menyusun kode etik dan menanamkan prinsip-prinsip moderasi beragama dalam pelalsanaan tugas sehari-hari di tengah-tengah mayarakat," ujarnya.

Beliau juga menyoroti pentingnya melihat sesama manusia dengan prinsip yang sama sebagai ciptaan Tuhan. "Agama seringkali digunakan sebagai alat politik atau pemicu kekerasan. Bahkan lebih berbahaya saat agama digunakan untuk memecah belah bangsa oleh karena itu penting kita tanamkan kepada semua pemeluk agama masing-masing, bahwa kita harus saling mengasihi sesama manusia, dengan melihat kesamaan sebagai makhluk ciptaan Tuhan," tambahnya.

Dalam harapannya, Gus Shampton menekankan bahwa IPARI tidak hanya selesai dengan pelantikan, tetapi harus terus menerus menjadi duta perdamaian dan kebaikan di masyarakat. Dia juga mengajak semua pihak untuk membantu dalam memperbarui data keagamaan guna memastikan kevalidan informasi yang dimiliki.

Acara kemudian dilanjutkan dengan dialog lintas agama yang dipandu oleh kepala Sub Bagian Tata Usaha dan kepala Seksi Bimas Islam. Dialog ini menjadi sarana bagi para pemuka agama dan penyuluh untuk saling berbagi pandangan dan memperkuat sinergi dalam menjalankan tugas-tugas keagamaan.

Dengan semangat bersama dan kerjasama yang kokoh antar pemuka agama dan penyuluh, diharapkan Kota Malang akan semakin dikenal sebagai kota yang damai, harmonis, dan penuh toleransi antar umat beragama. Humas

Muhammad Nur Hidayah

Penulis yang bernama Muhammad Nur Hidayah ini merupakan Pegawai Kantor Kementerian Agama Kota Malang yang berstatus PNS dan memiliki jabatan sebagai Pranata Humas dan Agen Perubahan Kemenag Kt Malang.