Kota Malang -- Dalam upaya memperkuat wawasan kebangsaan dan membangun kesadaran moderasi beragama, Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang menggelar kegiatan literasi bertema Menulis Cerpen Anak Kreatif Harmoni. (5/2)
Acara yang berlangsung di Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh ini diisi oleh Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Bapak Sukirman, S.Ag., M.Pd., serta diikuti oleh 200 siswa SMP dan 100 siswa SMA Bahrul Maghfiroh.
Moderasi Beragama melalui Literasi
Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya menciptakan kerukunan antarsesama manusia. Beliau mengutip firman Allah dalam QS. Al-Anbiya' ayat 107, "Wamaa Arsalnaaka Illaa Rahmatan Lil 'Alamiin" (Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat bagi seluruh alam).
Lebih lanjut, beliau mengajak para peserta untuk aktif menulis sebagai bentuk pelestarian budaya Islam. Menulis cerpen bertema "Menciptakan Kerukunan dengan Tidak Melakukan Bullying" diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam membangun harmoni di lingkungan pendidikan Islam, baik sekolah, madrasah, maupun pondok pesantren.
"Para ulama besar dunia telah mengabadikan pemikiran mereka dalam kitab-kitab klasik atau turots, seperti Imam Al-Ghazali, Ibnu Taimiyah, dan Ibnu Sina. Menulis bukan sekadar menuangkan ide, tetapi juga cara untuk dikenang oleh sejarah," ujar beliau. Beliau kemudian mengutip perkataan Imam Al-Ghazali, "Jika engkau bukan anak raja atau ulama besar, maka menulislah. Karena dengan menulis, engkau akan dikenang walau telah tiada."
Sosialisasi Lomba Cerpen dan Penguatan Wawasan Kebangsaan
Kegiatan ini juga menjadi momentum untuk sosialisasi Lomba Cerpen yang diselenggarakan oleh KUB Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur, yang menyasar peserta dari tiga lembaga pendidikan Islam, yakni sekolah, madrasah, dan pondok pesantren.
Sementara itu, Kepala SMA Bahrul Maghfiroh, Ust. Barry, dalam sambutannya mengajak santrinya untuk memiliki pemahaman komprehensif dalam ilmu agama dan ilmu umum. Beliau menegaskan bahwa wawasan kebangsaan dapat memperkuat kerukunan serta menghilangkan segala bentuk kekerasan di negeri ini.
"Dalam dunia yang semakin kompetitif, pemahaman yang luas akan memperkuat daya saing kita. Dengan wawasan kebangsaan, kita dapat menumbuhkan sikap toleransi dan menghindari konflik yang merugikan," ujar beliau.
Hadiah Buku dalam Penutupan Acara
Sebagai bentuk apresiasi, beliau memberikan tiga buku novel karyanya kepada tiga peserta yang berhasil menjawab pertanyaan dalam sesi tanya jawab. Kegiatan ini kemudian ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh, Ust. Taufiq.
Dengan adanya kegiatan literasi ini, diharapkan semangat menulis dan nilai-nilai kebangsaan semakin tertanam di kalangan santri, serta mendorong terciptanya generasi yang kreatif, moderat, dan berkontribusi bagi harmoni bangsa. Humas