Malang (MAN 1 Kota Malang). Selasa, 14 Februari 2023, pukul 7.30 WIB MAN 1 Kota Malang ditunjuk sebagai tuan rumah dalam pelaksanaan monitoring dan evaluasi (Monev) Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikkan (BPOPP). Acara tersebut dihadiri oleh Bapak DR. H. Trianto (Kepala Sub Koordinator Kelembagaan dan Informasi Kankemenag Provinsi Jatim sekaligus Pemateri Monev BPOPP), Bapak Abdul Mugni, S.Ag., M.Pd., (Kasi Pendma Kankemenag Kota Malang), dan 18 kepala madrasah di Malang Raya. Tujuan dari monev BPOPP ini untuk menambah wawasan agar madrasah-madrasah mampu mengelola dana bantuan BPOPP sebagaimana regulasi yang ada.
Seusai ceremonial pembukaan acara. Bapak Abdurrohim, S.Ag., M.A, Plt. Kepala MAN 1 Kota Malang memberikan sambutan selamat datang. Beliau mengucapkan rasa terima kasih dan bangga karena telah menjadi tuan rumah dalam monev kali ini. Selain menjadi ajang silaturohim, acara BPOPP ini penting karena kita belajar bagaimana mengelola biaya operasional yang telah kita terima sehingga tidak terjadi kesalahan.
Dalam sambutan Bapak Abdul Mugni, S.Ag., M.Pd. menuturkan bahwa setiap madrasah baik negeri maupun swasta harus mampu membranding madrasahnya agar masyarakat tahu keberadaan madrasah, dan semakin banyak yang berminat daftar di madrasah tersebut. Terlebih di tahun 2023, pada penerapan kurikulum merdeka, proses branding ini penting sekali. Beliau juga menambahkan, melalui kegiatan monitoring ini diharapkan setiap madrasah yang mendapat bantuan BPOPP mampu menunjukkan kesesuaian sesuai regulasi dan dapat dikatakan berhasil.
Pada acara inti, yaitu penyampaian monitoring BPOPP. Bapak DR. H. Trianto memaparkan bahwa penggunaan BPOPP dikatakan berhasil ketika digunakan sesuai dengan regulasi karena BPOPP ini termasuk dana hibah yang diberikan setiap 2 tahun sekali. Dana ini diberikan berdasarkan data Emis, itulah sebabnya operator Emis pun harus selalu mengupdate data emisnya. Pemanfaatan BPOPP ini diharapkan mampu digunakan secara optimal untuk mengembangkan kompetensi guru dan siswa, bahkan juga dapat untuk mewujudkan pembelajaran digital bahkan madrasah digital. (Humas)