Pada pertemuan konsolidasi yang diadakan oleh tim Kloter 22 SUB bersama karom, fokus utama adalah penguatan teknis layanan umum ibadah dan kesehatan di Armuzna. Acara ini juga membahas kebijakan teknis Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Makkah sektor dan maktab. Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk menyampaikan informasi terkait jadwal dan skema pendorongan jemaah yang telah dirancang oleh Daker Mekkah.
Beberapa poin penting yang dibahas meliputi skema murur dan non-murur dari Arafah, serta keselamatan jemaah haji saat tiba di Mina. Skema murur diperuntukkan bagi jemaah lansia, Resti (Risiko Tinggi), dan difabel beserta pendamping. Mereka akan melintasi Mudzalifah dan langsung menuju Mina.
Petugas Kloter 22 SUB berkomitmen untuk memastikan pergerakan jemaah dari Mekkah ke Arafah, Arafah ke Mudzalifah, dan Mudzalifah ke Mina dapat berjalan lancar dan aman. Oleh karena itu, semua jemaah diimbau untuk saling membantu, mengikuti arahan kloter, dan memprioritaskan jemaah lansia, Resti, dan difabel.
Skema murur ini diterapkan berdasarkan pengalaman dari tahun 2023, di mana terdapat penurunan ruang di Muzdalifah sementara jumlah jemaah meningkat. Skema ini bertujuan untuk menghindari kepadatan dan keterlambatan pergerakan jemaah dari Mudzalifah ke Mina, serta untuk menjaga keamanan dan keselamatan jemaah secara keseluruhan.
Dengan koordinasi yang baik dan kerjasama dari semua pihak, diharapkan pelaksanaan ibadah haji tahun ini dapat berlangsung dengan lancar dan aman.(HUMAS)