Pokjaluh Kemenag Kota Malang memberangkatkan dua orang penyuluhnya ke lokasi bencana erupsi Semeru sebagai bentuk kepedulian Kementerian Agama Kota Malang atas bencana alam di lereng Gunung Semeru Kabupaten Lumajang.
Dua orang penyuluh ini diberangkatkan untuk membantu anak-anak mengatasi masalah psikologi pasca bencana. Elvy Nuridlo Khasanah dan Amalia Alya Noor, penyuluh yang berangkat bersama LAZ Yatim Mandiri mengajak anak-anak korban bencana untuk mendengarkan cerita dan bermain, sehingga anak-anak terhibur.
"Kami melakukan trauma healing kepada anak-anak karena mereka yang paling tertekan dengan adanya bencana. Metode yang kami lakukan untuk membuat anak-anak ceria dan melupakan apa yang baru saja dialami," terang Amalia.
Trauma healing adalah proses penyembuhan setelah trauma yang dilakukan agar seseorang bisa terus melanjutkan hidup tanpa bayang-bayang kejadian erupsi. Trauma seperti ini kerap kali terjadi pada anak-anak serta remaja, akibat pengalaman traumatis tertentu seperti kasus erupsi Semeru yang begitu cepat.
Anak-anak rentan mengalami trauma, Depresi, perasaan tertekan dan was-was, karena mereka belum mampu mengontrol emosi sepenuhnya.
Pasca bencana erupsi Gunung Semeru ini, anak-anak lebih banyak diam dan tidak mau makan karena trauma yang mereka alami. "Sebenarnya trauma healing pada anak-anak bisa dilakukan oleh orang terdekat seperti orang tuanya sendiri, tetapi tidak sedikit diantara mereka malah harus kehilangan orang terdekatnya termasuk kedua orang tuanya. Karenanya berbagai pihak harus turun tangan untuk membantu mereka," tutur Elvy, penyuluh agama alumnus S2 UIN Maliki ini.
Dalam giat ini, dua orang penyuluh ini juga membagikan makanan ringan untuk anak-anak yang mengikuti giat ini dari bantuan Gara Zawa Kemenag Kota Malang. Kemenag Kota Malang juga mendonasikan dana bantuan ASN yang dikumpulkan di Kanwil Kemenag Jawa Timur. (amel/elvi)