Kota Malang -- Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam menyalurkan bantuan kegiatan pembinaan kepada dua majelis taklim dalam rangka mendukung peningkatan kualitas pembinaan keagamaan masyarakat.
Kegiatan penyaluran bantuan ini berlangsung pada Rabu, 18 Juni 2025, di lingkungan Kantor Kemenag Kota Malang dan dihadiri oleh Kepala Seksi Bimas Islam, Ahmad Hadiri, serta Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) DIPA Bimas Islam, Dr. Febrian Taufik Sholeh.
Dukungan Kemenag untuk Penguatan Pendidikan Keagamaan Masyarakat
Dalam sambutannya, Ahmad Hadiri menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah, khususnya Kementerian Agama, dalam mendukung eksistensi dan peran strategis majelis taklim sebagai lembaga pendidikan nonformal yang berperan aktif dalam menyemai nilai-nilai keagamaan, moral, dan sosial di tengah masyarakat.
"Majelis taklim adalah garda terdepan dalam menyampaikan syiar Islam yang rahmatan lil alamin. Dengan bantuan ini, diharapkan kegiatan pembinaan dan pengajaran dapat berjalan lebih optimal dan menyentuh lebih banyak jamaah," tutur Hadiri.
Dua Majelis Taklim Terpilih Sebagai Penerima Bantuan
Adapun dua majelis taklim yang menerima bantuan kegiatan pembinaan tahun anggaran 2025 adalah:
1. Majelis Taklim Thoriqul Jannah
2. Majelis Taklim Nurul Jannah
Dr. Febrian Taufik Sholeh menegaskan bahwa proses seleksi penerima bantuan telah melalui tahapan verifikasi administratif dan kelayakan program. Ia berharap bantuan yang diberikan dapat digunakan secara transparan dan akuntabel sesuai dengan pedoman penggunaan dana bantuan pemerintah.
Sinergi dan Komitmen Berkelanjutan
Kementerian Agama Kota Malang akan terus mendorong sinergi dengan berbagai majelis taklim dalam rangka membangun masyarakat yang religius dan berakhlak mulia. Selain itu, program pembinaan secara reguler juga akan terus diperkuat melalui pelatihan, pendampingan, dan fasilitasi kegiatan keagamaan lainnya.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan majelis taklim semakin tumbuh menjadi pusat pemberdayaan umat dan mampu menyesuaikan diri dengan dinamika sosial keagamaan masyarakat modern. Humas