Kota Malang -- Dalam rangka persiapan kegiatan akbar 1000 Qori tahun 2025, Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) PAI Kota Malang bersama Asosiasi Guru PAI (AKPAI) menggelar hearing bersama Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Gus Shampton, pada Jumat (11/7) selepas salat Jumat. Kegiatan ini berlangsung di ruang kerja Kepala Kantor dan turut dihadiri oleh Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam, Ketua MGMP PAI Kota Malang, serta jajaran pengurus AKPAI.
Upaya Menguatkan Budaya Religius di Kalangan Pelajar
Hearing ini merupakan bagian dari ikhtiar MGMP dan AKPAI dalam menyiapkan kegiatan 1000 Qori sebagai alternatif gerakan budaya tandingan (counter culture) terhadap fenomena kegiatan generasi muda yang dinilai mulai menjauh dari nilai-nilai keislaman. Setelah sukses menyelenggarakan kegiatan serupa pada 16 Agustus 2024 lalu, tahun ini AKPAI berencana menggelarnya kembali pada 16 Agustus 2025 dengan skala yang lebih luas.
Target Libatkan Madrasah di Bawah Naungan Kemenag
Ketua MGMP PAI Kota Malang menyampaikan bahwa kegiatan tahun ini menargetkan keterlibatan lebih banyak peserta, termasuk dari madrasah-madrasah di bawah naungan Kementerian Agama Kota Malang. Hal ini diharapkan dapat memperkuat peran madrasah dalam menghidupkan syiar Al-Qur’an di kalangan pelajar.
Apresiasi dan Arahan dari Kepala Kemenag Kota Malang
Kepala Kantor Kemenag Kota Malang, Gus Shampton, menyambut baik rencana pelaksanaan 1000 Qori tersebut. Dalam arahannya, ia memberikan apresiasi atas semangat para guru PAI dalam membentuk karakter generasi muda melalui syiar keagamaan yang positif dan masif.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang jumlah, tapi juga tentang ruh dakwah dan transformasi nilai. Saya sangat mendukung, namun saya juga berharap panitia dapat melakukan evaluasi kegiatan sebelumnya: catat apa saja yang menjadi kelebihan dan kekurangan untuk ditingkatkan di tahun ini,” pesan Gus Shampton.
Sinergi Lintas Satuan Pendidikan untuk Generasi Qurani
Lebih lanjut, beliau juga menegaskan pentingnya sinergi lintas satuan pendidikan, baik madrasah maupun sekolah umum, untuk bersama-sama mengarusutamakan nilai-nilai keislaman dalam kegiatan pelajar. Hal ini sejalan dengan visi Kementerian Agama dalam membentuk generasi Qurani dan moderat. Humas
