Pada Kotbah Jumat, 22 September 2023, yang disampaikan di Masjid Al Muttaqin, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Malang oleh Zainal Anwar, S.Sy., MH, selaku Penyelenggara Zakat Wakaf di Kemenag Kota Malang, pesan penting tentang kebahagiaan dan makna hidup manusia dibahas dengan sangat mendalam.
Kebahagiaan adalah tujuan universal yang diinginkan oleh semua manusia. Terlalu sering, kita terperangkap dalam mencari kebahagiaan di dunia materi, seperti pangkat, jabatan, rumah mewah, harta berlimpah, ketenaran, dan popularitas. Namun, kotbah ini mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati tidak hanya bersandar pada hal-hal duniawi semata. Kebahagiaan sejati juga mencakup dimensi spiritual dan kehidupan akhirat.
Sebagai umat beragama, kita tahu bahwa kebahagiaan tidak hanya berlaku untuk kehidupan di dunia, tetapi juga di akhirat. Doa yang kita panjatkan setiap habis shalat mencerminkan keinginan kita untuk kebahagian di dunia dan akhirat. Namun, kita perlu bertanya pada diri sendiri apakah kita telah merasakan kebahagiaan sejati yang dapat menciptakan ketenangan dalam hati kita, yang biasa kita sebut "Tuma'ninah."
Al-Qur'an mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati adalah ketenangan dalam hati yang membuat Allah meridai jiwa kita. Rasulullah juga memberikan contoh tentang pentingnya bersyukur. Meskipun dia dijamin masuk surga, Rasulullah tetap bersyukur kepada Allah. Dia mengajarkan kepada kita bahwa bersyukur terhadap apa yang kita miliki adalah kunci untuk mencapai kebahagiaan yang sejati.
Allah sendiri berfirman bahwa jika kita bersyukur, Dia akan menambah nikmat kepada kita. Namun, jika kita mengingkari nikmat-Nya, azab-Nya akan sangat keras. Ini adalah peringatan penting untuk selalu bersyukur atas semua nikmat yang kita terima, mulai dari kesehatan hingga berbagai hal lainnya.
Ketidakbersyukuran, sebaliknya, dapat menghadirkan konsekuensi yang buruk. Allah mengancam dengan "Adzab yang Sangat Keras" bagi mereka yang tidak bersyukur. Ini adalah pengingat bahwa kebahagiaan sejati tidak dapat ditemukan dengan mengabaikan hubungan spiritual dengan Allah.
Jadi, dari kotbah Jumat ini, kita diajarkan untuk mengalihkan pandangan kita dari pencarian dunia semata dan untuk memahami bahwa kebahagiaan sejati mencakup ketenangan hati dan hubungan spiritual yang kuat dengan Allah. Kita harus belajar untuk bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan oleh Allah dan tidak hanya mencari kebahagiaan di dunia materi. Kebahagiaan sejati ada dalam ketenangan hati dan kebahagiaan yang datang dari hubungan yang mendalam dengan Allah. Kita semua diajak untuk menikmati setiap momen kehidupan dan bersyukur atas segala yang kita miliki, sehingga kita bisa mencapai kebahagiaan yang hakiki di dunia dan akhirat.(HUMAS)